Senin, 11 Mei 2009

 

CIRI DAN ADAT ORANG MINANG

CIRI DAN ADAT ORANG MINANG
1. Aman dan Damai
Bila dipelajari dengan seksama pepatah-pepatah adat Minang, serta fakta-fakta yang hidup dalam masyarakat seperti masalah perkawinan, sistem kekerabatan, kedudukan tanah pusaka tinggi, peranan mamak dan penghulu, kiranya kita dapat membaca konsep-konsep hidup dan kehidupan yang ada dalam pikiran nenek-moyang kita. Dari konsep-konsep hidup dan kehidupan itu, kita juga dapat memastikan tujuan hidup yang ingin dicapai oleh nenek-moyang kita. Tujuan hidup itu adalah : BUMI SANANG PADI MANJADI TARANAK BAKAMBANG BIAK.

Rumusan menurut adat Minang ini, agaknya sama dengan masyarakat yang aman damai makmur ceria dan berkah, seperti diidamkan oleh ajaran Islam yaitu "Baldatun Taiyibatun wa Robbun Gafuur". Suatu masyarakat yang aman damai dan selalu dalam pengampunan Tuhan. Dengan adanya kerukunan dan kedamaian dalam lingkungan kekerabatan, barulah mungkin diupayakan kehidupan yang lebih makmur. Dengan bahasa kekinian dapat dikatakan bila telah tercapai stabilitas politik, barulah kita mungkin melaksanakan pembangunan ekonomi.

2. Masyarakat nan "Sakato"
Kalau tujuan akan dicapai sudah jelas, yaitu suatu masyarakat yang aman damai makmur dan berkah , maka kini tinggal bagaimana cara yang perlu ditempuh untuk mencapai tujuan itu. Kondisi yang bagaimana yang harus diciptakan. Menurut ketentuan adat Minang, tujuan itu akan dapat dicapai bila dapat disiapkan prasarana dan sarana yang tepat. Yang dimaksud dengan prasarana disini adalah manusia-manusia pendukung adat Minang, yang mempunyai sifat dan watak seperti diuraikan diatas. Manusia dengan kualitas seperti itulah yang diyakini adat Minang yang akan dapat membentuk suatu masyarakat yang akan diandalkan sebagai sarana (wahana) yang akan membawa kepada tujuan yang diidam-idamkan yaitu suatu masyarakat yang aman damai makmur dan berkah. Suatu Baldatun Taiyibatun Wa Robbun Gafuur. Corak masyarakat idaman menurut kacamata adat Minang adalah masyarakat nan "sakato".

3. Unsur-unsur Masyarakat nan Sakato
Terdapat 4 unsur yang harus dipatuhi oleh setiap anggota masyarakat untuk dapat membentuk masyarakat nan sakato. Sakato artinya sekata-sependapat-semufakat. Keempat unsur itu adalah:

a. Saiyo Sakato
Menghadapi suatu masalah atau pekerjaan, akan selalu terdapat perbedaan pandangan dan pendirian antar orang satu dengan yang lain sesuai dengan yang lain dengan pepatah "kapalo samo hitam, pikiran ba lain-lain". Perbedaan pendapat semacam ini adalah sangat lumrah dan sangat demokratis. Namun kalau dibiarkan berlanjut, maka akan berakibat masalah itu takkan terselasaikan. Pekerjaan itu akan terkatung-katung. Karena itu harus selalu dicari jalan keluar. Jalan keluar yang ditunjukkan adat Minang adalah melakukan musyawarah untuk mufakat, bukan musyawarah untuk melanjutkan pertengkaran. Keputusan boleh bulat (aklamasi) tapi boleh juga gepeng atau picak (melalui voting). Adat Minang tidak mengenal istilah "Sepakat untuk tidak se-Mufakat". Bagaimana proses keputusan diambil, namun setelah ada kata mufakat maka keputusan itu harus dilaksanakan oleh semua pihak. Keluar kita tetap utuh dan tetap satu. Setiap individu Minang disarankan untuk selalu menjaga hubungan dengan lingkungannya.
Adat Minang tidak terlalu memuja kemandirian (privacy) menurut ajaran individualisme barat. Adat Minang mengajarkan supaya membiasakan berembuk dengan lingkungan kendatipun menyangkut masalah pribadi. Dengan demikian adat Minang mendorong orang Minang lebih mengutamakan "kebersamaan" kendatipun menyangkut urusan pribadi. Kendatipun seorang individu Minang menduduki posisi sebagai penguasa seperti dalam kedudukan mamak-rumah atau pun Penghulu Andiko maka keputusan tidak mungkin juga diambil sendiri. Karena itu sikap otoriter tidak pernah disukai rang-orang Minang.

Adat Minang sangat mendambakan persatuan dan kesatuan dalam masyarakat Minang. Orang Minang yakin tanpa persatuan dan kesatuan itu akan menjauhkan mereka dari tujuan masyarakat yang ingin dicapai. Mereka memahami pula dalam hidup berkelompok dalam masyarakat akan selalu terdapat silang selisih, marah dan sengketa akan selalu terjadi. Antara sanduak dan periukpun tak pernah sunyi akan selalu ada kegaduhan. Namun demikian orang Minang mempunyai dasar filosofi yang kuat untuk mengatasinya.
Adat Minang akan selalu mencoba memelihara komunikasi dan kemungkinan berdialog. Karena dengan cara itu segala masalah akan selalu dapat dipecahkan melalui musyawarah. Orang Minang menganggap penyelesaian masalah diluar musyawarah adalah buruk. Dalam mencapai kata sepakat kadangkala bukanlah hal yang mudah. Karena itu memerlukan kesabaran, ketabahan dan kadangkala terpaksa menguras tenaga. Namun demikian musyawarah tetap diupayakan

b. Sahino Samalu
Kehidupan kelompok sesuku sangat erat. Hubungan individu sesama anggota kelompok kaum sangat dekat. Mereka bagaikan suatu kesatuan yang tunggal-bulat. Jarak antara "kau dan aku" menjadi hampir tidak ada. Istilah "awak" menggambarkan kedekatan ini. Kalau urusan yang rumit diselesaikan dengan cara "awak samo awak", semuanya akan menjadi mudah. Kedekatan hubungan dalam kelompok suku ini, menjadikan harga diri individu, melebur menjadi satu menjadi harga diri kelompok suku. Kalau seseorang anggota suku diremehkan dalam pergaulan, seluruh anggota suku merasa tersinggung. Begitu juga bila suatu suku dipermalukan maka seluruh anggota suku itu akan serentak membela nama baik sukunya.

c. Anggo Tanggo
Unsur ketiga yang dapat membentuk masyarakat nan sakato, adalah dapat diciptakannya pergaulan yang tertib serta disiplin dalam masyarakat. Hal ini berarti bahwa setiap anggota masyarakat dituntut untuk mematuhi aturan dan undang-undang, serta mengindahkan pedoman dan petunjuk yang diberikan penguasa adat. Dalam pergaulan hidup akan selalu ada kesalahan dan kekhilafan. Kesalahan dan kekhilafan itu harus diselesaikan sesuai aturan. Dengan demikian ketertiban dan ketentraman akan selalu terjaga.

d. Sapikua Sajinjiang
Dalam masyarakat yang komunal, semua tugas menjadi tanggungjawab bersama. Sifat gotong royong menjadi keharusan. Saling membantu dan menunjang merupakan kewajiban. Yang berat sama dipikul yang ringan sama dijinjing. Kehidupan antara anggota kaum, bagaikan aur dengan tebing, saling bantu membantu, saling dukung mendukung. Dengan masyarakat nan sakato ini diharapkan akan dapat dicapai tujuan hidup dan kehidupan orang Minang sesuai konsep yang diciptakan nenek moyang orang Minang :
“Bumi sanang padi manjadi, Padi masak jagung maupia, Anak buah sanang santosa, Taranak bakambang biak, Bapak kayo mande batuah, Mamak disambah urang pulo”
(nagariandaleh@yahoo.co.id)

-------------------------------------------@@@-------------------------------------------

Label:


 

MACAM-MACAM SUMANDO DI RANAH MINANG

MACAM-MACAM SUMANDO DI RANAH MINANG

1. Rang Sumando Kacang Miang
Yang dikatakan rang sumando kacang miang adalah rang sumando pengacau, pengharu biru dalam kampuang, suka menghasut dan memfitnah antara andan pasumandan, antara pambayan sesamanya dan antara orang badunsanak. Kacang miang menerbitkan gatal, pindah memindah pada orang yang dihampiri atau menghampirinya. Dalam susunan adat istiadat inilah sumando nan cilako.

2. Rang Sumando Lapiak Buruak
Rang sumando lapiak buruak adalah rang sumando yang bodoh dan tidak mau keluar rumah berusaha, seperti ke sawah ataupun ke ladang, atau berdagang berniaga untuk nafkah anak dan istrinya. Yang disukainya adalah duduak bamanuang di tapi bandue dan benar-benar pemalas. Sumando seperti ini tentu tidak berguna bagi orang.

3. Rang Sumando Langau Hijau
Sumando langau hijau hanya dipakai untuk memperbanyak anak saja, seperti seekor langau hijau yang terbang kesana kemari, sehingga bertelur dalam sampah dan sesudah itu terbang pula kemana dia suka. Sumando seperti ini tidak mempunyai pedoman hidup yang tetap. Begitu pulalah sifatnya yang mau berbini banyak. Ka sinan marongrong ka mari marongrong dan meninggalkan istrinya yang sedang hamil (manganduang) dan tidak memberikan jaminan hidup terhadap keluarganya. Kesukaannya adalah memperbanyak anak saja. Dia tidak peduli apa yang terjadi di kampung (pasukuan) istrinya. Yang terpenting baginya adalah suasana lahir batin yang terjadi di kampung (pasukuan) dia saja.

4. Rang Sumando Niniak Mamak
Rang sumando niniak mamak ini adalah sebenar-benarnya rang sumando. Dia adalah orang sama mengatur barang sesuatu dalam keluarga istrinya dan tidak mengambil hak mamak rumah. Dia mengumpulkan yang berantakan dalam keluarga istrinya. Mangampuangkan nan taserak, manjapuik nan tacicie, mengingatkan mana yang lupa, sehingga dalam kampuang (pasukuan) istrinya itu dia mempunyai paham seperti paham niniak mamak. Keruh menjernihkan, kusut menyelesaikan. Dalam segala hal yang mungkin terjadi, pertimbangannya perlu diminta, dan dia tidak akan ditinggalkan orang dalam tiap-tiap perundingan di kampung (pasukuan) istrinya.

Lah didanga salamo nangko rang sumando ranah Minang, ado ampek pakaro. Nan dicari rang sumando niniak mamak. Rang sumando kacang minang gilo manyindie jo manggisie, rang sumando langau hijau gilo mauli anak bini, rang sumando bapak paja rintang mambuek anak sajo, rang sumando niniak mamak itulah tampek lawan baiyo.
Adat andan pasumandan diatur pula serapi-rapinya supaya pergaulan perbauran antara suami istri dapat kekal dan tidak dapat diganggu. Adat istiadat di Minangkabau mengatakan atau menghendaki dalam peraturan: nikah dengan istri, kawin adalah antara dua keluarga, yang dikatakan nikah kawin, dan pulang rang sumando ka rang kampuang (pasukuan) istrinya. Kalau akan mencapai adat nan tinggi, tentu kita mempunyai akhlak yang tinggi pula dan kalau akan menjadi rang sumando, tentu kita tahu kedudukan kita di rumah mertua, karena kita pulang ke rumah istri. Biasanya mertua sering menyusun kita kalau terjadi pertengkaran dengan istri dan tidak jarang pula kita lihat, lantaran mertua, kita yang bercerai.
Disisihkan dalam masyarakat di Minangkabau adalah suatu kehinaan besar. Disisihkan lebih berat daripada dibuang. Kalau dibuang bisa membayar hutang sepanjang adat, sedangkan kalau disisihkan tidak dapat demikian.
Yang tidak dibolehkan menurut sepanjang adat dalam soal mengambil menantu adalah larangan itu tidak semata-mata berdasarkan kepada keputusan syarak yang menentukan halal atau haramnya nikah, akan tetapi juga berdasarkan kepada raso pareso, pertimbangan perikemanusiaan dalam masyarakat antara lain seperti ;
Satu: Tidak boleh memulangi janda dari salah seorang anggota keluarga kita yang sesuku dengan kita, kalau dia masih hidup.
Dua: Pun dilarang pula seorang laki-laki mengawini seorang perempuan yang berfamili dengan bekas istrinya, kalau bekas istrinya masih hidup, lain kalau bekas istrinya telah meninggal, sehingga dalam hal yang serupa ini, diizinkan untuk mengambil adik atau kakak kandung dari bekas istrinya itu untuk dijadikan istri. Manyiliah lapiak namanya.
Dilarang pula orang kawin dalam satu suku karena orang satu suku adalah badunsanak. Kalau ada juga terjadi sesekali yang demikian, namanya hati telah dipaliang setan, mato lah dipaliang iblis. Mestinya orang yang bersalah itu membayar hutang. Kesalahan menurut adat memotong seekor kerbau serta menjamu anak nagari.
Tidak boleh pula mengawini perempuan yang berdekatan rumah dengan bekas istri, kalau dia masih hidup. Begitu juga yang setapian tampek mandi, karena bisa mendatangkan sengketa yang tidak putus-putusnya dan tidak akan tercipta keamanan.
Tidak boleh pula mengawini bekas kawan atau bekas istri kawan kita, kalau kawan itu masih hidup. Mesti dipikirkan pula bagaimana rasa hati atau perasaan kawan kita itu.
Tidak boleh mengawini bekas istri mamak atau bekas istri kemanakan. Tidak boleh melangkahi dalam langkah, artinya mengawini seorang perempuan yang sedang bertunangan atau sedang bertukar cincin ataupun dalam pinangan orang.
Oleh sebab itu, setiap perkawinan yang akan dilangsungkan perlu dihadirkan wali adatnya (penghulu atau mamaknya) yang akan memberikan keterangan ada tidaknya halangan menurut adat. Dan wali syarak yang akan menerangkan ada tidaknya halangan menurut syarak. Maka perkawinan dilangsungkan oleh wali syarak atau dia boleh berwakil mengawinkan anaknya kepada tuan Qadhi.(nagariandaleh@yahoo.co.id)

Label:


 

PIDATO MAMPASAMBAHKAN SIRIAH

PIDATO
MAMPASAMBAHKAN SIRIAH

Kaganti rokok nan sabatang
Tukaran sirih nan sakapua
Kaguno bajawek tangan

Assalamu’alaikum warah matullahi wabarakatuh

Jan salam salam disambah
Samo mandoa kapado Allah
Samo salawat kapado Nabi
Junjungan sagalo Alam

Manyurek di ateh pintu
Mangarang di tapak tangan
Malompek nak basitumpu
Mancancang nak balandasan
Di Datuak tibonyo sambah

Manolah Datuak janyo hambo

Sakali hambo mahimbau
Sapatah rundiang nan lalu
Walaupun Sutan saurang nan tahimbau
Batin dek adat kasadonyo

Pangana batin ka nan rapek
Ujuiknyo sambah ka nan banyak
Sambah sujuik salam tasimpuah
Saarek bungka nan piawai
Naraco luruih main daun

Indak basibak jo basisiah
Bukan bahinggo jo babateh
Sambah tajelo ka nan rapek
Kapado sagalo nan taduduak ateh majelih nangko

Ninik mamak panghulu Pamangku Adat
Nan Gadang basa Batuah
Ibarat kayu baringin di tangah koto.
Ureknyo limbago matan
Babatang sandi andiko
Badahan cupak jo gantang
Barantiang barih balabeh
Babungo mungkin jo patuik
Badaun rimbun dek adat
Babuah kato nan bana
Inggiran silang jo salisiah
Daun rinbun tampek balinduang
Bakeh bataduah kahujanan

Alim ulama suluah bendang
Suluah nan tarang di nagari
Nan tahu di halal dengan haram
Tahu di syah dengan batal

Nan pandai balapa ba maana
Tahu di syariat jo hakikat
Bakeh batanyo lahia jo batin
Nan tahu di hadis dengan dalil

Cadiak pandai pagaran kokoh
Nan tahu di runciang ka mancucuak
Sarato onak ka manyangkuik
Tahu di angin nan basiwik
Sarato ombak nan basabuang
Tahu di alamat kato sampai
Tahu di raso jo pareso
alun bakilek lah bakalam
Bulan lah sangkok tigo puluah
Balun diliek lah dimakan
Raso lah tibo dalam tubuah

Takilek ikan dalam aie
Ikan takilek jalo tibo
Lah tantu jantan batinonyo
Itulah kilek dengan bayang

Nan mudo pambimbiang dunia
Nan capek kaki ringan tangan
Capek kaki indak panaruang
Ringan tangan bukan pamacah

Aso tarantang duo sudah
Nan bahati suci bamuko janiah
Ayam nan tangkeh di galanggang
Ancang-ancang dalam nagari

Kapado sagolo Bundo Kanduang
Limpapeh rumah nan gadang
Amban paruak pegangan kunci
Amban puruak aluang bunian

Hiasan anjuang nan tinggi
Sumarak kampuang jo halaman
Sumarak koto jo nagari
Sumangek rumah jo tanggo

Kok hiduik tampek banaza
Kok mati tampek baniat
Ka unduang-unduang ka Madinah
Ka payuang panji ka sarugo

Ujuik sambah nan taunjuak
Nyato tawalak ka ukuran
Tabayang barih jo balabeh
Nyato bak andai kato bida

Dek curiang barih dahulu
Dek andai pusako lamo
Kalau basiang dinan tumbuah
Jikok manimbang dinan ado
Tumbuah sarupo iko kini

Manuruik papatah cupak gantang
Dek banyak ragu kok tibo
Dek lamo lupo kok datang
Manusia basifat khilaf
Agak jo ragu juaronyo

Nan tinggi kok kurang anjuang
Nan gadang kok kurang ambah
Sabab dek sasak dengan sampik
Aluran di ateh kok di bawah
Patuik di tangah kok di tapi

Kok kurang sanang sajahtaro
Kok kurang aman jo santoso
Disusun jari nan sapuluah
Ditakua kapalo nan satu
Maaf diminta banyak-banyak
Izin jo rela dari Datuak

Limbak nan daripado itu
Adat nan duo salanggano
Cancang nan duo salandasan

Puntiang talantak ka hulu
Dibawah kiliran taji
Asa rundinag kato dahulu
Tigo limbago nan tajadi
Partamo sambah manyambah
Kaduo baso jo basi
Katigo sirieh jo pinang

Sambah manyambah dalam adat
Tali batali undang-undang
Tasabuik bamuluik manih
Tapakai baso jo basi
Sarato hereng dengan gendeang

Muluik manih pangarang baso
Budi baiak tali pikatan
Iyo carano rang namokan
Kiasan Alam Minangkabau

Ramo-ramo tabang malayang
Malayang ka Koto Tangah
Banyaknyo ampek puluah ampek
Indah carano bukan kapalang
Talatak di tangah-tangah
Dilingkuang urang nan rapek

Itu carano pulang pai
Dari sipakok ka panggilan
Dari pangka lalu ka ujuang
Talayok ka ruang tangah
Talayang ka ruang tapi
Sampai tabujua di lintangi
Nyato taunjuak bakeh Datuk
Tibo di muko nan basamo

Carano banamo Carano Basa
Datang nan dari tanah Banja
Buatan tukang Reno Ali
Buatan tukang Sungai Pua

Elok carano bukan kapalang
Carano bak tiuang ka tabang
Baukia bamego-mego
Batata bapucuak rabuang
Panuah barisi kalangkapan
Limo bak bilangan jari
Kaganti baso jo basi

Apolah jinih kalangkapan
Partamo sadah kaduo sirieh
Katigo pinang kaampek Gambia
Nan kalimo adolah timbakau

Lorong kapado dang sadahnyo
Sadahnyo langkitan gadang
Dibasuah jo aie ambun
Babasuah jo pati santan
Dihambuih jo lingka Cino
Dikipeh jo ambi-ambi
Putiah nan bak banak dalam
Dipalik jo jari manih
Bakisa ka jari tangah
Mambayang ka tapak tangan
Usah ka usak makin panuah
Itulah kato bakiasan

Tanamo urang Minangkabau
Manyambah Tuhan nan Aso
Sumbayang limo wakatu
Adat basandi syarak
Syarak basandi Kitabullah
Syarak mangato adat mamakai

Lorong kapado daun siriehnyo
Kiasan takanduang di dalamnyo
Adat bagaua dalam hiduik
Mamakai budi nan baiak

Siriehnya udang tampak hari
Sirieh timbalan kuku balam
Gagangnyo bapantang putuih
Buahnyo diambiak ka tinaman

Daun diambiak ka kusuak mandi
Usah ka ratak rintiah tido
Usah ka layua makin hiduik
Itulah budi dengan malu

Nan tuo di hormati
Nan ketek dikasihi
Samo gadang bawok bakawan
Nan gadang jan malendo
Nan panjang jan malindeh

Lorong kapado nan pinangnyo
Pinang batuntak jo batuntun
Bak bawang dibalah duo
Bak dasun dibalah ampek

Kiasan takanduang di dalamnyo
Salamo hiduik di dunia
Barek samo dipikua
Ringan samo dijinjiang
Saciok umpamo ayam
Sadanciang ibarat basi
Sakato lahia jo batin
Sasuai muluik jo hati

Iyo sakabek nan bak lidih
Nyato sarumpun nan bak sarai
Iyo salubang nan bak tabu
Elok saikek nan bak sirieh

Lorong kapado nan gambianyo
kaba barito kami danga
Buatan Puti Sarilamak
Sapipiah jatuah ka sirieh
Mambayang sampai ka muko

Sirahnyo tampak di bibia
Lamaknyo tingga di rangkuangan
Parisonyo maruang tubuah
Sehat anggoto katujuahnyo
Kato bakieh baibarat
Kiasan takanduang di dalamnyo
Duduak sorang basampik-sampik
Duduak basamo balapang-lapang
Kato surang dibulati
Kato basamo dipaiyokan

Dibulekkan aie ka pambuluah
Dibulekkan kato ka mupakat
Bulek baru di golekkan
Pipiah baru dilayangkan

Buleknyo indak basuduik
Kok picaknyo indak basandiang
Data bak lantai papan
Licin bak dindiang camin
Tapauik makanan lantak
Takuruang makanan kunci

Lorong kapado nan santonyo
Huluih sayiknyo dek maracik
Banamo timbakau Jawo
Racik tukang dari Piobang
Saheto panjang jaluanyo
Harum satahun pajalanan

Kiasan takanduang di dalamnyo
Adat hiduik di Minangkabau
Jauah jalang manjalang
Dakek cinto mancinto
Kok rusuah iyo bapujuak
Tagamang nyato bajawek
Hanyuik patuik dipintesi

Tarapuang nyato bakaik
Kok condong iyo batungkek
Lamah makanan tungkek
Nan panjang makanan Karek
Nan singkek makanan uleh

Nan ado samo dimakan
Nan indak samo dicari
Mandapek samo balabo
Kahilangan samo marugi

Hati gajah samo dilapah
Hati tungau samo dicacah
Kok kurang tukuak manukuak
Senteng bilai mambilai

Malangkah di ujuang karih
Basilek di pangka padang
Kato adat salalu baumpamo
Rundiang salalu bakiasan

Didalam adat nyato basuo
Papatah patitih mangatokan
Pituah kato pusako
Pusako ninik moyang nan dahulu

Gulamo mudiak ka hulu
Mati disemba ikan tilan
Kanailah anak bada baling
Pusako ninik mamak nan dahulu
Kini manjadi undang-undang

Manolah Datuak janyo hambo

Dek alua manantang bana
Dek luruih tujuan kato
Ibarat saluang pauleh angok
Titian aie polongan asok

Dari ninik dengan mamak
Sipokok alek nan punyo kato
Nan sakarang kini nangko
Nak sampai niat jo mukasuik
Ujuik paham nak nyo jaleh
Sadang kutiko bungo kambang
Sirieh sahalai nak bacabiak
Pinang sabuah nak bagatok

Gambia sabuah nak bapipia
Sadah di cupu nak bapalik
Rokok sabatang iyo baisok
Sirieh sakapua rang namokan

Tanam sirieh tanamlah pinang
Tanam karakok di halaman
cabiak sirieh gatoklah pinang
Giliang rokok pamenan tangan
Itulah jinih sambah kami

Sambah alah salam lah tibo
Kato bana sungguah di bari
Harapan kami nan basamo
Barabah sadundun dengan balam
Sikok barulang pai mandi
Sambah sadundun dengan salam
Kato dimintak babunisi
Sakian sambah pado Datuak.
(nagariandaleh@yahoo.co.id)

Label:


Kamis, 07 Mei 2009

 

Spanduk Batam

Ini Spanduk Dalam rangka penilaian Lomba Nagari Berprestasi Tingkat Provinsi Sumatera Barat, tanggal 16 Mei 2009

Label:


Selasa, 05 Mei 2009

 

WAHAI MUSLIM, BERZAKATLAH

Zakat, secara bahasa berarti tambahan (az-ziyadah) dan pensucian (ath-thaharah). Adapun secara syar’i, zakat adalah hak (bagian) yang wajib dikeluarkan dari harta tertentu, untuk dibagikan kepada golongan tertentu dan di waktu tertentu. Didalam Islam, zakat memperoleh Kedudukan yang penting, yaitu termasuk salah satu rukun Islam yang lima. Rukun Islam yang lima yaitu: Bersyahadat, shalat, puasa (saum), zakat dan haji ke baitulloh bagi yang mampu.

Hikmah disyariatkannya zakat:
1. Terjalinnya hubungan kasih sayang antara si kaya dan si miskin.
2. Membersihkan dan mensucikan jiwa, menjauhkan, diri dari sifat kikir/bakhil. (QS: At-Taubah: 103)

3. Membiasakan diri berbuat dermawan, bersikap mulia dan rasa iba terhadap orang-orang yang membutuhkan.
4. Melimpahkan barakah, berkembangnya harta serta mendapatkan balasan/ ganti yang lebih baik dari sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, Maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya. (QS: Saba’ : 39)

Hukum Zakat
Wajib hukumnya mengeluarkan zakat, berdasarkan:
· Dalil Al-Qur’an, firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya: ”Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat” (QS:Al-Baqarah: 43)

· Dalil dari As-Sunnah, Sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ketika mengutus Muadz bin Jabal ke negeri Yaman, yang artinya: “Beritahu kepada mereka, bahwa Allah subhanahu wata’ala mewajibkan zakat. Ambillah zakat itu dari orang-orang kaya di antara mereka. Dan bagikanlah kepada orang-orang miskin di antara mereka.” (Hadits Muttafaqun alaih)

· Dalil Ijma’, Kaum Muslimin telah bersepakat tentang wajibnya zakat. Para sahabat Nabi pun telah bersepakat bolehnya memerangi orang-orang yang tidak mau mengeluarkan zakat.

Dalil tentang hal ini diantaranya adalah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Bukhari dalam Bab “Wajibnya Zakat”, Bab “Memungut ‘Inaq (anak kambing betina umur satu tahun ke bawah) dalam shadaqah”, dan Bab “Memerangi orang yang enggan menunaikan zakat.” Barangsiapa yang menolak dengan sadar tentang kewajiban menunaikan zakat, maka ia KAFIR. Dan barangsiapa yang yakin tentang wajibnya zakat tetapi ia enggan menunaikannya maka ia FASIQ (maksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala).

Ancaman bagi orang yang tidak menunaikan zakat.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Alloh. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka : “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu” (QS: At-Taubah: 34 - 35)

Syarat-syarat wajib zakat :
1. Beragama Islam (bukan orang kafir)
2. Telah mencukupi nishabnya.
3. Telah lewat masa satu tahun (haul), kecuali hasil bumi, zakatnya dikeluarkan seketika selesai panen.

Golongan penerima zakat
Berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 60, golongan yang berhak menerima zakat adalah 8 golongan:
1. Orang-orang fakir,
2. Orang-orang miskin,
3. Pengurus-pengurus (amil) zakat,
4. Para mu’allaf (orang yang baru masuk Islam atau orang-orang yang diharapkan keislamannya),
5. Budak, untuk memerdekakan dirinya,
6. Gharimin (orang-orang yang berhutang),
7. Mujahidin (orang-orang yang berjihad di jalan Allah),
8. Ibnussabil (orang-orang yang sedang kehabisan bekal dalam perjalanan)

Kedudukan petugas zakatKedudukan petugas zakat diakui oleh syariat Islam. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam biasa mengutus sebagian sahabat untuk menarik zakat dari orang-orang kaya dan menyalurkannya kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Sebagai contoh, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah mengutus Umar Ibnul Khattab untuk menarik zakat dari Khalid Ibnul Walid, Ibnul Jamil dan selainnya.Termasuk kewajiban kaum muslimin adalah menyambut dan memuliakan mereka karena mereka sedang dalam menjalankan tugas agama mengingatkan dan membantu orang-orang kaya melaksanakan kewajibannya menunaikan zakat.(dari berbagai sumber)

Label:


Senin, 04 Mei 2009

 

Kumpulan Pepatah Petitih,Mamang, Bidal, Gurindam Minangkabau

Kumpulan Pepatah Petitih, Mamang, Bidal, Gurindam Minangkabau
Bidang Sosial, Politik, Budaya dan Agama
=A=
1. Anggang lalu atah jatuah, Pulang pagi babasah-basah, Cupak panghulu kok tasintuah, Kampuang halaman kaluah kasah.Penghulu/pemimpin yang tidak tahu peraturan akan mengakibatkan masyarakat dan kampung halaman kucar kacir.
2. Anggang lalu atah jatuah, balam sadundun jo marabah, Panghulu kalau takicuah, Anak kamanakan namuah tajuah.Penghulu/pemimpin yang mudah dipengaruhi orang lain, mengakibatkan kehancuran masyarakat yang dipimpinnya.
3. Alah bauriah bak sipasan, kok bakiek alah bajajak, muluik panghulu nak nyo masin, pandai bagaua jo rang banyak.Penghulu/pemimpin yang pandai mendekati dan menggauli masyarakatnya, yang dia menjadi pemimpin yang disegani dan berwibawa.
4. Alah bauriah bak sipasan, kok bakiek alah bajajak, mangingek putaran musim, sandi adaik jan dianjak.Bagaimanapun suasana berobah musim berganti, penghulu tetap orang membela kebenaran.
5. Adaik dunia baleh mambaleh, adaik tapuak jawek manjawek, sifaik dubalang kalau tapakai, banyak rakyaik kama upek.Penghulu adalah pemimpin yang sifatnya lunak lembut ramah tamah. Kalau pemarah main hakim sendiri tidak disukai rakyat.
6. Alah bakarih samparono, bingkisan rajo Majopahik, tuah bassabab bakarano, pandai batenggang dinan rumik.Pemimpin yang disegani ialah yang bisa mengambil suatu tindakan disaat genting tetapi bijaksana.
7. Alun rabah lah ka ujuang, alun pai lah babaliak, balun dibali lah bajua, balun dimakanlah baraso.Seorang pemimpin pandangan dan pemikirannya jauh kedepan, memperhitungkan kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi.
8. Alun bakilek lah bakalam, bulan lah langkok tigo puluah, alun takilek lah tapaham, raso lah tibo dalam tubuah.Seorang pemimpin harus arief bijaksana, memahami hal-hal yang terjadi dan mampu mencari jalan keluar dan memecahkan persoalan.
9. Aia janiah sayaknyo landai, ikan jinak sulik dicakau.Tenang dan sabar ahli dalam memecahkan suatu permasaalahan yang terjadi, tetapi tidak bisa dipengaruhi.
10. Aia janiah sayaknyo landai, jalan rayo titian batu, kalau barundiang cadiak jo nan pandai, nan duo manjadi satu.Kepandaian dan kecerdasan seorang pemimpin, bisa mewujudkan persatuan dalam masyarakat yang dipimpinnya, dan mendamaikan orang yang sedang bersengketa.
11. Alang tukang binaso kayu, alang cadiak binaso adaik, alang alim rusak ugamo, alang pandai rusak nagari.Seorang penghulu/pemimpin yang kurang ahli dan bijaksana, membawa kerusakan dalam segala bidang.
12. Angguak anggak geleang amuah, unjuak nan indak babarikan.Cara pemimpin yang licik menghadapi Belanda dan Jepang diwaktu penjajahan demi kemerdekaan.
=B=
1. Batang pua jo batang kincuang, ambiak umbuiknyo ado gunonyo. Disapuah bana ameh lancuang, kilek timbago nampak juo.Pemimpin yang berpura-pura terhadap tugas kepemimpinannya, akan diketahui lambat laun oleh rakyatnya.
2. Bulek aia kapambuluah, bulek kato jo mufakat.Musyawarah untuk mufakat perlu dilaksanakan oleh setiap yang disebut pemimpin dalam hal-hal yang patut dimusyawarahkan, dan sebagai cirri khas adat Minang.
3. Biduak lalu kiambang batauik, anjiang manggonggong musyafir lalu.Suatu kejadian dalam kehidupan masyarakat yang seolah-olah dibiarkan untuk tidak menimbulkan sesuatu, sedang orang tidak terpengaruh karenanya.
4. Bulek baru digolekkan, picak baru dilayangkan.Musyawarah untuk mufakat adalah suara bulat yang diterima dengan hati yang ikhlas natas sesuatu yang dimusyawarahkan.
5. Bulek ijan basuduik, picak ijan basandiang.Kebulatan yang diambil tanpa tulus ikhlas menimbulkan hal yang kurang baik, karena yang ikut memutuskan karena rasa terpaksa.
6. Baiyo mangko bakato, batolan mangko bajalan.Selalulah bermusyawarah setiap yang akan dilaksanakan, agar jangan jalan sendiri.
7. bajalan bagageh-gageh, kacondoang mato yang banyak, pucuak bulek kalau tarageh, alamaik tareh kan tahannyak.Pemimpin/penghulu kalau sudah kelihatan budi oleh rakyatnya, alamat kewibawaannya akan hilang.
8. Bajua bamurah-murah, batimbang jawab ditanyoi, panghulu kalau lah pacahadaik nan indak baguno lai.Kalau pemimpin dalam suatu masyarakat telah pecah, alamat aturan tidak akan jalan, adatpun akan hancur.
9. Bajalan bagageh-gageh, kacondoang mato rang banyak, kalau salah jan mangareh, nak bakawan jo rang banyak.Karena manusia bersifat kilaf, andai kata terjadi pada seorang pemimpin akuilah secara terus terang, masyarakat akan menilai pemimpin yang baik.
10. Bajua bamurah-murah, ditanyo jawab batimbang, pemimpin indak samo arah disinan rakyat manjadi bimbang.Lembaga pemimpin yang tidak satu kata dengan perbuatan, akan menimbul kebimbangan rakyatnya.
11. Bajalan lansuang kapandakian, baranti tantang nan data, kalau indak jaleh ujuang panantian, alun dipaciknyo lai tango.Seorang pemimpin yang tidak mengetahui seluk beluk masyarakat dan sifat serta adat istiadat/agamanya, tidak akan berhasil memimpin masyarakat tersebut.
12. Biduak didayuang manantang ombak, laia dikambang manantang angin, nakodoh nan awas dikamudi, padoman nan usah dilapehkan.Kalau seorang pemimpin yang telah menghayati seluk beluk dan sifat masyarakatnya sekali-sekali jangan diabaikan hal yang demikian.
13. Bintang kajora tabik sanjo, hilang manjalang tangah malam, bisuak manjadi bintang timua. Batiup angin di utara, salo manyalo angin topan, sinan adaik nyato paguno.Kapan kekacauan telah memuncak, kenakalan telah menjadi-jadi, krisis moralpun demikian, orang akan mengetahui bagaimana pentingnya ajaran adat diamalkan dan dikembangkan serta dibinna.
14. Bajanjang naiak batanggo turun, naiak dari janjang nan dibawah, turn dari tango nan diateh.Bentuk pemerintahan yang demokrasi yang Pancasila, selalu mencerminkan dan melaksanakan kehendak hati nurani rakyat, dari rakyat untuk rakyat.
15. Bapucuak bulek baurek tunggang, babuah labek badaun rimbun, buah labek buliah dimakan, daun rimbun tampek balinduang kapanehan, tampek bataduah kahujannan.Pemerintah seumpama kayu beringin besar berurat kebawah, daun rimbun tempat berlindung diwaktu panas dan hujan, yang selalu memikirkan kepentingan rakyatnya.
16. Bajalan manuju bateh, balaia manuju pulau.Pemimpin mempunyai titik sasar dari cita-cita rakyatnya, dan berusaha mencapai sasaran tersebut.
17. Bak maelokan aua diujuang, bak maantakkan kayu bacabang.Akibat yang ditimbulkan disebabkan kurang wibawa seorang pemimpin, dan tidak bulatnya kata yang dimufakati, rakyat sulit dikoordinir.
18. Bak mambao kambiang ka aia, bak mamburo abu dingin.Rakyat sulit diarahkan dan kurang memberikan partisipasinya terhadap perintah pimpinannya.
19. Bajalan tatap di nan pasa, bakata tatap di nan bana.Sifat yang harus dimiliki oleh seorang penghulu/pemimpin. Sanantiasa berbuat dan bertindak menurut undang-undang dan ketentuan yang berlaku, selalu tegak diatas kebenaran.
20. Bak manari indak batabuah, bak kampuang indak ba nan tuo, rumah indak batungganai, bak mangaleh samo gadang.Suatu masyarakat yang kacau balau tidak terkendali oleh pimpinannya.
21. Baulemu kapalang paham, bapikia kapalang aka.Seorang pemimpin yang tidak mengusai persoalan yang terjadi dalam masyarakat.
22. Budi indak namuah tajua, paham indak namuah tagadai.Kehati-hatian yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin untuk tidak hilang kewibawaannya.
23. Baukua jambo jo jangkau, untuak baagak baagiahkan.Seorang penghulu/pemimpin mempunyai ketentuan ketentuan tersendiri untuk menjaga prestisenya.
24. Bumi laweh bapadang lapang, gunuang indak runtuah karano kabuik, lauik indak karuah karano ikan.Seorang pemimpin harus berdada lapang, berpikiran luas, sabar dan tawakkal.
25. Bajalan surang indak dahulu, bajalan baduo indak ditangah. Hemat cermatlah dahulu, martabat nan anam jan lah lengah.Seorang pemimpin haruslah penuh dengan kehati-hatian dan senantiasa mengamalkan martabat yang enam menurut adat Minangkabau.
26. Bamato baliak batimba, tajam tak rago dek baasah, putiah nan indak dek bakilia, bapantang malapeh kaasahan.Dengan filsafat keris penghulu mengandung arti pemimpin sifat adil dan benar, tidak bisa dipengaruhi, kalau tidak atas jalan yang benar.
27. Basasok bajurami, bapandam bapakuburan.Syarat yang ada bagi seorang penghulu, juga menjadi syarat pemimpin pemerintahan (bangsa asli Indonesia)
28. Bapandam bapakuburan, balabuah batapian.Syarat untuk suatu daerah yang diakui penuh menjadi suatu negeri.
29. Bakorong bakampuang, barumah batanggo.Mempunyai kelompok kaum dan rumah tangga, tempat kediaman.
30. Basawah baladang, babalai bamusajik.Mempunyai daerah persawahan dan ladang tempat mencari kehidupan, dan berbalairong dan masjid, lambang kebesaran adat dan syarak.
31. Bulek jantuang dek kalupak, bulek aia dek pambuluah.Ketentuan hukum tentang mengambil kata mufakat didalam adat.
32. Banyak andai jo kucindan, banyak galuik jo galusang.Seorang pemimpin yang bicara tanpa dipikirkan dan tergesa-gesa dalam mengambil tindakan.
34. Balam nan lupo pado jarek, jarek indak lupo pado balam.Dalam suasana perang perlu selalu dalam kewaspadaan atas setiap kemungkinan.
35. Bak bakayuah biduak kahilia, bak maimbau urang kadatang.Suatu pekerjaan dalam masyarakat, karena kesadaran masyarakat tersebut sangat mudah dilaksanakan.
36. Badindiang sampai kalangik, baampang lapeh kasubarang.Suatu persengketaan yang terjadi antara keluarga atau suatu negeri dengan negeri yang lain, yang sulit untuk diperbaiki kembali.
37. Balaia ka pulau Bangka, bao sirauit duo tigo. Kalau kaia panjang sajangka, jan lah lauik handak didugo.Kalau pengetahuan seorang pemimpin yang tidak lengkap, jangan dicoba memimpin suatu masyarakat yang kritis.
38. Bia tanduak bakubang, asa paluang lai makan.Biarlah pimpinan menurut kehendak masyarakat asal tujuan pimpinan yang baik dapat dijalankan.
=C=
1. Curi maliang taluang dindiang, tikam bunuah padang badarah, ibo diadat kato giliang, turuikan putaran roda.Suatu sistim untuk membina dan mengembangkan ajaran adat, harus disesuaikan dengan zaman pengamalan adat berbuhul sentak.
=D=
1. Data balantai papan, licin balantai kulikSesuatu hasil mufakat yang akan dicapai hendaklah disesuaikan dengan kemampuan masyarakat yang dipimpin.
2. Dicari rundiang nan saiyo, dicari kato nan sabuah.Cara mencari mufakat dalam suatu permusyawaratan.
3. Ditunkuik ditatilantangkan, dikana awa jo akia.Tiap sesuatu dipikirkan semasak-masaknya, dipikirkan mudarat dan mamfaat.
4. Dibao ribuik dibao angin, dibao pikek dibao langaui. Muluik jo hati kok balain, pantangan adaik Minangkabau.Berlain mulut dengan hati jangan terjadi bagi seorang pemimpin/penghulu, tidak-lah menurut jalan adat.
5. Dago dagi mambari malu, sumbang salah laku paragai. Kalau lungga ganggam panggulu, cupak jo gantang katasansai.Seorang penghulu kalau tidak kuat memegang peraturan adat, alamat aturan adat dan agama tidak akan dapat dihayati oleh anak kemenakan.
6. Dek gantang di Bodi Caniago, ditapuang batu dilicak pinang. Dituang adaik kalimbago, dimulai malukih undang-undang.Cara nenek moyang membangun masyarakat dan kampung halamannya, membikin adat dan lembaga menjadi aturan.
7. Dalam awa akia mambayang, sungguah mujua tuah manjawek, panggang babaliak dipikiakan, supayo dipagang taguah dipacik arek.Bagi seorang yang telah dipilih menjadi pimpinan haruslah dipikirkan tanggung jawab yang diserahkan masyarakat kepadanya.
8. Dibao ribuik dibao angin, dibao langau dibao pikek, barih balabiah kok tabungin, urek tunggang namuah tabukek.Kalau aturan adat dan undang-undang serta hukuk adat tidak dijalankan secara jujur oleh penghulu, alamat menghancurkan kemurnian adat Minangkabau.
9. Dalam bulek bapasagi, dalam duo tangah tigo. Angguak anggak geleang amuah, unjuak nan indak babarikan.Sifat yang tidak boleh dipakai dalam masyarakat kecuali terhadap musuh negara.
10. Duduak sarupo rang kamanjua, tagak saroman rang kamambali.Seseorang yang bersifat berpura-pura, membela dan menegakkan keadilan tetapi sebenarnya menghancurkannya.
11. Dikirai mangkonyo basah, dilampok mangkonyo kariang.Sesuatu kejadian yang sifatnya tetek bengek, tetapi kalau tidak pandai cara mentekelnya akan menjadi besar.
12. Diliek jo aka budi, muluik manih baso katuju, budi haluih bak lauik dalam.Cara seorang pemimpin membawa masyarakatnya kepada jalan yang benar diyakinkan dengan cara sebaik-baiknya.
13. Dipahaluih andai rundiang, dipabanyak ragam kecek, dipagadang tungkuih rabuak padi dikabek jo daunnyo.Cara membawa orang yang keras kepala kepada jalan yang benar, dengan segala cara dan kebijaksanaan.
14. Dahulu rabab nan batangkai, kini lagundi nan baguno, dahulu adaik nan bapakai, kinilah pitih nan paguno.Pengaruh materiil akan menghilangkan rasa ajaran adat kalau tidak dibina kembali dengan cara sungguh-sungguh.
=E=
1. Elok nagari dek panghulu, sapakaik manti jo dubalang, kalau indak pandai mamacik hulu, alamaik sapuah kamanggulang.Kalau tidak pandai jadi pemimpin alamat masyarakat akan kucar kacir, keadilan sukar ditegakkan, apalagi mencapai kemakmuran.
2. Elok tapian dek nan mudo, manjadi tuah pandapatan, kalau indak pandai jadi nakodoh, alamaik kappa karam didaratan.Kalau tidak ahli jadi pemimpin sama artinya karam rakyat didaratan. tujuan tidak akan tercapai tetapi kemelaratan rakyat akan terjadi.
3. Elok nagari dek panghulu, rancak tapian dek nan mudo, kalau ka mamagang hulu, pandai-pandai mamaliharo puntiang jo mato.Kalau akan jadi pemimpin tahu menjaga sesuatu akibat yang akan terjadi, dengan mengetahui sebab yang dihadapi.
4. Elok nagari dek panghulu, elok musajik dek tuangku,elok tapian dek nan mudo, elok rumah dek bundo kanduang.Unsur-unsur pimpinan yang merupakan potensi yang menentukan dalam masyarakat Minangkabau.
=F=1. Falsafah pakaian rang panghulu, didalam alam tanah Minang. Kalau ambalau maratak hulu, puntiang tangga mato tabuang.Kalau kiranya pemimpin memberikan ajaran yang salah kepada rakyat baik dengan tingkah laku ataupun perbuatan, akan lebih berbuat dari itu.
=G=
1. Gadang buayo dikualo, gadang garundang dikubangan, samuik barajo diliangnyo.Setiap pemimpin berkuasa atas daerah yang dipimpinnya.
2. Gunuang timbunan kabuik, lurah timbunan aia, lauik timbuanan ombak, gunuang timbunan angin.Seorang pemimpin harus berlapang dada, karena segala persoalan masyarakat akan bertumpuk padanya.
3. Gadanglah aia disitangkai, gadang nan sampai kaulakan, nan sabuah usah diungkai, nan rumik usah dikatokan.Seorang pemimpin harus menyimpan rahasia, begitupun perkataan yang tidak patut diucapkan.
4. Gadang usah malendo, panjang usah malindih, cadiak usah manjua, laweh usaha manyaok.Kecerdasan pimpinan jangan dpergunakan kepada hal-hal yang akan merugikan.
5. Guntiang nan dari Ampek Angkek, dibao urang ka Mandi Angin, dipinjam urang ka Biaro. Kok datang gunjiang jo upek, sangko sitawa jo sidingin, baitu pamimpin sabananyo.Biasa pemimpin diupat dan dipuji, karena banyak rakyat yang memberikan penilaian yang berbeda pandangan seluruhnya diterima dengan kepala dingin.
6. Gulamo mudiak ka hulu, mati disemba ikan tilan, kanailah anak bada balang, Pusako niniak nan dahulu, lai babuhua bakanakkan, kini manjadi undang-undang.Pusaka nenek moyang dahulunya, masih tetap merupakan aturan yang dapat disum bangkan dalam membangun negara dan bangsa, serta kampung halaman.
7. Gadang karano dianjuang, tinggi karano dilambuak, tumbuah karano ditanam.Perlu diingat oleh setiap penghulu/pemimpin bahwa dia adalah dipilih dan dibesarkan oleh rakyatnya.
=H=
1. Hari paneh tampek balinduang, hari hujan bakeh bataduah.Pemimpin adalah tempat mengadukan nasib dan memperjuangkan hidup rakyat yang dipimpinnya, tempat bertanya dan musyawarah.
2. Hitamnyo manahan tapo, putiahnyo manahan sasah.Cara seorang pemimpin memegang kebenaran dan keadilan, tidak mudah merobah pendirian dan tidak bisa dipengaruhi.
3. Hanyuik nan kamaminteh, hilang nan kamancari, tarapuang nan kamangaik, tabanam kamanyalami.Tugas pokok pemimpin dalam membimbing masyarakatnya, setiap yang terjadi pemimpin ikut memberikan petunjuk.
=I=
1. Ilia sarangkuah dayuang, mudiak saantak galah.Kesatuan pendapat dan arah perlu bagi pemimpin pemimpin.
=J=
1. Jalan dialiah dek rang lalu, cupak dipapek rang mangaleh, adaik dialiah dek rang datang.Kalau kurang hati-hati ekonomi dan kebudayaan adat istiadat akan dapat dijajah oleh bangsa asing yang senantiasa berusaha untuk merobah kebudayaan asli kita.
2. Jauah nan buliah ditunjuakkan, dakek nan buliah dikakokkan.Data-data dan informasi yang dapat ditunjukkan dengan kenyataan dalam sesuatu.
3. Jarek sarupo jo jarami disinan balam mangko takicuah.Dalam suasana kacau perlu pemimpin berhati-hati terhadap musuh dalam selimut.
4. Jan duo kali urang tuo kahilangan tungkek, jan duo kali pisang babuah, indak tamakan lai dek baruak.Jangan sampai berulang lagi kerusuhan yang pernah terjadi, seperti penikaman dari belakang didalam negara kita.
=K=
1. Kamudiak saantak galah, kailia sarangkuah dayuang, sakato lahia jo bathin, sasuai muluik jo hati.Untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan dalam masyarakat, pemimpin-pemimpin harus satu kata dengan perbuatan, seiya dan sekata.
2. Kateh nyatolah sapucuak, kabawah nyatolah saurek.Cara yang dikehendaki dalam mencapai suatu kebulatan dalam masyarakat. Mufakat yang sebenar-benar bulat yang lahir dari hati yang bersih.
3. Kato panghulu manyalasai, mandareh kato dubalang, adaik kok kurang takuasoi dunia akhirat takupalang.Ajaran adat basandi syarak kalau kurang didalami dunia akhirat akan sengsara.
4. Kamanakan barajo mamak, mamak barajo panghulu, panghulu marajo kamufakat, mufakat barajo ka nan bana, bana manuruik alua jo patuik.Bentuk struktur pemerintahan menurut adat, yang memegang kekuasaan tertinggi adalah kebenaran yang menurut alur dan patut.
5. Kato manti kato baulang, kato alim kato hakikat, tagak di adat mangupalang, lipek pakaian jo mufakaik.Kalau tidak sanggup menjalankan tugas menurut ketentuan yang digariskan oleh adat serahkan jabatan kepenghuluan kepada yang lain.
6. Katigo kato dahulu, nan baiak elok batapati, misa tawalak kapanghulu, kabek arek buhuanyo mati.Pekerjaan pimpinan yang diserahkan kepada penghulu/pemimpin yang sebenarnya menurut adat, ikat erat buhul mati ( bertanggung jawab )
7. Kalau batenggang di nan rumik, lauik budiman kiro-kiro, alam nan leba kalau sampik, susunlah adaik jo limbago.Andai kata dalam suatu masyarakat terjadi berbagai pelanggaran kembalilah kepada adat dan agama.
8. Kabalai bajanjang aka, kanaiak jalan bapintu, kalau pandai bamain aka, nan gaib dalam itu.Kecerdasan seseorang pemimpin, melahirkan banyak rencana dan pemikiran untuk kepentingan masyarakatnya.
9. Kato manti kato baulang, dubalang kato mandareh, jauah hari pandai batenggang, nan singkek dapek diulehnyo.Cerdik pandai yang sesungguhnya orang yang pandai mencari jalan keluar dalam suatu kesulitan yang dihadapi.
10. Kato panghulu manyalasai, kato alim kato hakikat, talamun patuik kito kisai, alua jo patuik nak saikek.Setiap apa yang akan dimusyawarahkan selalulah didasarkan kepada alur dan patut (yang diterima akal).
11. Kalau kulik manganduang aia, lapuak nan sampai kapangguba, rusaklah tareh nan didalam. Kalau panghulu bapaham caia, jadi sampik alam nan leba, lahia bathin dunia tanggalam.Pemimpin/penghulu yang tidak mempunyai pendirian yang kokoh, akan membawa juga kepada kegagalan pimpinannya dan kehancuran masyarakatnya.
23. Kok janiah indak balunau, kok putiah indak bakuman, hati nan karuah dimaso lampau, lah janiah ditimpo bana.Kebenaran yang dapat dirasakan oleh masyarakat dan pemimpin akan membersihkan segala kekeruhan dan kekacauan yang timbul dalam masyarakat.
13. Kasudahan adaik kabalairungan, kasudahan gadang di panghulu, mamak kapalo kaum dalam koroang, mamaliharo kaum kaganti hulu.Pemimpin adalah merupakan tukang gembala, dia selalu mengawasi tentang apa yg digembalakannya, dan akan dipertanggung jawabkan kepada Tuhan dan masyarakat.
14. Kok indak lalu dandang di aia, digurun ditajakkan, kok kalah dek buah pikia, jo gadang musuah kito lawan.Kegagalan perundingan dalam gelanggang politik akan diakhiri dengan perang senjata.
15. Kalau lai maliang bapagiriak, jarah lai bapaninjau, sungguah batenggang di nan rumik angin bakisa kito tahu.Bagaimana gentingnya suasana, namun kebenaran dan keadilan perlu ditegakkan, dan orang menyelewengpun akan dikenal juga.
16. Kato rajo kato malimpah, kato panghulu manyalasai, kato manti kato bahubuang.Merupakan tugas pemimpin, seperti raja, penghulu dan mentri.
17. Kato dubalang kato mandareh, kato guru kato panggaja, kato rang banyak kato babaluak.Merupakan ketentuan setiap tingkatan dari pemimpin sampai kepada rakyat, sesuai fungsi dan sifatnya.
18. Kayo hati misikin hati, diateh jalan kabanaran.Sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, disesuaikan dengan waktu dan tempat.
19. Kaluak paku kacang balimbiang, tampuruang lenggang lenggokkan, baok manurun kasaruaso, tanamlah sriah diureknyo. Anak dipangku kamanakan dibimbiang, urang kampuang dipatenggangkan, tenggang nagari jan binaso, tenggang sarato jo adaiknyo.Didalam adat penghulu mempunyai tugas anak dan kemenakan, korong kampung dan negeri, dengan adat dan agama (panca darma seorang penghulu)
20. Kabek sabalik buhua sentak, kokoh indak dapek kito ungkai, guyah bapantang tangga.Peraturan untuk menyusun korong kampung dalam pembangunan adalah dengan mufakat, tetapi bisa dirobah dengan mufakat pula.
21. Kokoh indak rago dek ambalau, tapi guyah bapantang tangga.Kokohnya kebenaran seorang penghulu, bukan karena benda emas dan perak, tetapi tugas yang disadarinya sebagai pemimpin yang bertanggung jawab.
22. ketek balingka tanah, gadang balingkuang aua, badusun bataratak, bakato banagari.Bentuk susunan daerah suatu negeri menurut adat Minangkabau.
23. Kamano kelok lilin kasina lenggok loyang.Pemimpin yang pandai menyesuaikan diri dengan masyarakat yang dipimpinnya dan suasana yang dihadapi.
24. Kato surang dibuleki, kato basamo dipaiyokan.Sesuatu yang harus dilaksanakan menurut adat kalau duduk bersama.
=L=
1. Leba pandindiang kampuang, panjang pandukuang anak kamanakan, nan salingkuang cupak adaik, nan sapayuang sapatagak, dibawah payuang dilingkuang cupak.Kecerdasan pengetahuan serta keahlian seorang pemimpin dipergunakan untuk memimpin dan membentengi masyarakatnya.
2. Lauik ditampuah indak barombak, padang ditampuah indak barangin.Ketenangan seorang pemimpin dalam menghadapi suatu persoalan yang terjadi.
3. Luruih dalam indak buliah senteang, ukuran senteang indak buliah dalam.Tidak bertindak dan berbuat cara berlebih-lebihan, tetapi selalu dengan ketentuan yang berlaku atau dengan musyawarah.
4. Lungga bak caro dukua dilihia, babukak mangkonyo tangga, jo rundiang mangko taungkai, kato mufakat pambukaknyo.Setiap yang diambil keputusannya dalam mufakat, harus dirobah bersama dengan mufakat.
5. Lah lain gelang panokok, lah asiang kacundang sapik.Suatu gerak gerik atau tendensi yang mencurigakan.
6. Lahia kulik manganduang isi, nan bathin takilek dikurenah.Setiap ucapan yang tidak sesungguhnya akan dapat dibaca dari air muka seseorang.
=M=
1. Maliang curi taluang dindiang, tikam bunuah padang badarah. Nan bulek bukan basandiang, sangketo sawah jo ladang.Menyatukan pendapat dengan mufakat, kalau tidak sungguh-sungguh, bisa membayakan masyarakat.
2. Maawai sahabih raso, mangauak sahabih gauang.Usaha dalam membimbing masyarakat kearah kemajuan dengan berbagai cara dan tidak lekas berputus asa.
3. Malompek samo patah, manyuruak samo bungkuak, mandapek samo balabo, kahilangan samo barugi.Pencerminan dari kesatuan pendapat, akan lahir dalam satuan gerak dan perbuatan.
4. Mancancang lauak tangah alek, mampaliekkan rumah indak basasak.Membukakan secara kurang wajar dalam rapat, dalam mengoreksi seorang pimpinan.
5. Malompek nan basitumpu, mancancang nan balandasan.Setiap tindakan seorang pemimpin haruslah berlandaskan kepada hukum dan undang-undang yang berlaku.
6. Mamahek didalam garih, batanam didalam paga.Bertindak selalu didalam garis yang telah ditentukan dan selalu didalam yang benar.
7. Manuruik alua nan luruih, manampuah jalan nan pasa.Selalu berjalan diatas jalan kebenaran dan bertindak menurut ketentuan hokum.
8. Mancampak tibo di hulu, kanailah anak udang-udang. Apo nan cupak dipanghulu, bapamenan di undang-undang.Pakaian seorang pemimpin atau penghulu adalah menguasai peraturan dan undang-undang secara komplit, terutama tentang masyarakat dan negerinya.
9. Mangusuik alam nan salasai, mangaruah aia nan janiah.Cara seorang pemimpin yg tidak dapat dibenarkan dalam tindakan untuk kekeruhan.
10. Manangguak di aia karuah, mamapeh dalam balanggo.Cara yang tidak dibenar bagi pemimpin dan penghulu, mencari kesempatan diwaktu kesempitan.
11. Mato padang jan ditapiak, mato hari jan ditantang.Jangan menentang pemerintahan yang sah, dan jangan melanggar peraturan.
12. Maelo karajo jo usaho, mairik parang jo barani.Setiap kerja yang baik hendaklah dimulai oleh para pemimpin.
13. Mudiak indak rago dek bagalah, hilia indak rago dek badayuang.Pemimpin yang bijaksana akan mudah mengarahkan rakyat kepada suatu tujuan yang baik.
14. Maliek jo suduik mato, bajalan dirusuak labuah.Seorang pemimpin yg sudah kelihatan budi oleh rakyatnya, akan merasa malu muka kepada orang banyak.
=N=
1. Nan bana kato saiyo, nan rajo kato mufakat.Yang benar itu ialah sesuatu yang dibenarkan bersama, dan yang raja adalah kata mufakat.
2. Niniak moyang di Limo Koto, mambuek barih jo balabeh. Bulek dek tuahlah sakato nak tantu hinggo jo bateh.Setiap yg diputuskan dengan kata kebulatan bersama, akan menentukan batas-batas dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Nan luruih Manahan tiliak, balabeh nan hutang manantukan. Dusun nagari nak nyo baiak, utamokan mamimpin anak kamanakan.Supaya kemajuan dapat dicapai, utamakan memimpin anak kemenakan dan rakyat.
4. Nak data balantai papan, nak licin balantai kulik. Bijaksano, taratik, sopan, bia pari aka malilik.Orang yang bijaksana yang tinggi budi dan kesopanannya dan orang ahli tinggi pemikirannya.
5. Nan bana indak barubah, indak nan ratak dek ambalau, bukannyo kuniang dek basaduah. Bago bamusim dalam tanah, makin batahun dalam lunau, nan tareh paralu timbua.Kebenaran walaupun ada orang hendak menutup dan menghilangkannya, dia akan tetap kebenaran, suatu waktu akan terlihat buktinya.
6. Nan bana indak lakang dek panah, indak lapuak karano hujan. Walau nafasu nan mambateh, hancua luluah dek kanyataan.Bagaimanapun orang berusaha menutup kebenaran dia akan tetap lahir dalam kenyataan.
7. Nan bak batang dikabek ciek, nan bak kayu lungga panggabek.Suatu masyarakat yang sukar untuk dipimpin dan dikoordinir oleh pimpinannya.
8. Naiak dari janjang nan dibawah, turun dari tango nan diateh.Cara berjenjang naik bertangga turun dalam aturan Pemerintahan.
9. Nak urang di kampuang Kurai, singgah sabanta ka Ampek Angkek, kok iyo panghulu kaganti lantai, tapijak ijan manjongkek.Seorang pemimpin yang baik tidak lekas terpengaruh, dan tidak mudah marah kalau dikeritik.
10. Nan salingkuang cupak adaik, nan sapayuang sapatagak.Ketentuan adat tentang keturunan dan rakyat asli dari suatu negeri yg dibawahi oleh seorang penghulu.
11. Nan bak maelo tali jalo, agak tagang dikanduri, jikok kandua ditagangi.Kebijaksanaan yang dipakai dalam memimpin masyarakat dengan sifat tegas tetapi bijaksana.
12. Nagari ba-kaampek suku, dalam suku bakoroang kampuang. Dalam kampuang babuah paruik, buah paruik barumah tango.Susunan masyarakat menurut adat Minangkabau yang merupakan suatu bentuk pemerintahan dalam suatu lingkungan secara hirarki.
13. Nagari bapaga undang, kampuang bapaga jo pusako, ketek balingka tanah, gadang balingkuang aua.Suatu ketentuan batas-batas daerah kekuasaan dari suatu negeri.
=P=
1. Pincolang biduak rang Tiku, didayuang sadang manungkuik, basilang kayu dalam tungku, baitu api mangkonyo iduik.Bersalahan pendapat dalam mencari kata mufakat adalah hal yg wajar, karena perbedaan pandangan dan berlainan cara penilaian.
2. Petitih pamenan andai, gurindam pamenan kato, jadi pemimpin kok indak pandai, rusak kampuang binaso koto.Seorang pemimpin yang tidak mempunyai keahlian didalam melaksanakan tugasnya akan membawa kepada kehancuran masyarakatnya.
3. Pasak ampek pakunyo indak, pamaku kapa dari pagai. Ujuang dapek pangka kok indak, dimano kusuik namuah salasai.Seorang pimpinan yang tidak menguasai persoalan masyarakatnya, sulit mewujudkan suatu pelaksanaan kerja yang memuaskan.
4. Pancaringik jo batang kapeh, tumbuah sarumpun jo batang dadok, duri nan tumbuah tiok tangkai, tampuo basarang tantang baniah. Ingek-ingek nan diateh, nan dibawah kok maimpok, tirih kok datang dari lantai, galodo kok datang ilia.Besar seorang pemimpin karena dibesarkan, tinggi karena ditinggikan, haruslah disadari bahwa dia adalah abdi masyarakat.
5. Pandang jauah dilayangkan, pandang ampia ditukiakkan, pandang rusuak dihereangkan.Pemimpin harus memperhatikan rakyatnya jauh dan dekat, tentang segala kebutuhannya baik moril maupun materil.
6. Payokumbuah baladang kunik, dibao nak urang ka Kuantan. Indak namuah kuniang dek kunik, indak namuah lamak dek santan.Seorang pimpinan tidak terpengaruh oleh siapapun kalau tidak diatas jalan yg benar.
7. Paga makan tanaman, tungkek mambao rabah, piawang mamacah timbo.Seorang pimpinan yang menyalah gunakan kewajiban dan tugasnya kepada yang seharusnya tidak dibenarkan untuk melakukannya, yang seharusnya dia menjadi contoh.
8. Pilin kacang nak mamanjek, pilin jariang nak barisi.Seorang pemimpin yang tidak punya ittikat baik dalam memimpin rakyatnya, hanya untuk kepentingan pribadi belaka.
9. Panjang indak dapek kito ukua, leba indak dapek dibidai. Salilik lingkaran kaniang, ikek satuang jo kapalo.Seorang pemimpin yang baik tidak bisa diukur dalam atau dangkalnya keahliannya karena dia senantiasa berbuat sesuai dengan kemampuannya.
10. Payuang panji tampek balinduang, payuang laweh tampek bataduah.Tamsil seorang pimpinan senantiasa merupakan tempat berlindung bagi rakyat diwaktu hujan dan panas senang dan susah.
11. Pandai mambuhua indak mangasan, pandai mauleh indak mambuku.Tindakkannya selalu tegas dan bijaksana, dan tak pernah kelihatan budi.
12. Panjahik tabang kabulan, tibo dibulan patah tigo, dilangik lai tadanga hujan, kabumi satitiak tido.Nikmat kemerdekaan hanya dapat dirasakan oleh pemimpin, tetapi rakyat yang seharusnya merasakan belum dapat menikmatinya.
13. Panungkek adaik jo pusako, barih tatagak nak jan condoang.Seorang pimpinan dalam masyarakat haruslah dipikirkan pula kebutuhan hidupnya, agar ada kegairahan dalam bekerja.
14. Pandai maagak maagiahkan, pandai baliku dinan tarang, dibaliak mangko dibalah, pandai balinduang dinan paneh.Rasa tenggang menenggang bagi pimpinan sangat diperlukan, dan sanggup mengatasi kesulitan rakyatnya.
15. Panghulu lantai nagari, cadiak pandai pagaran kokoh, alim ulama suluah bendang, bundo kanduang hiasan kampuang.Fungsi yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab oleh setiap unsur pimpinan dalam masyarakat, sesuai dengan bidangnya masing-masing.
16. Panghulu dipintu hutang, kamanakan dipintu baia.Pimpinan berkewajiban melaksanakan tugasnya dengan baik, rakyat harus membayar kewajibannya dengan penuh kesadaran.
17. Panghulu badagiang taba, kamanakan bapisau tajam.Pimpinan harus sanggup memberikan arah, dan rakyat senantiasa mengharapkan bimbingan yang baik dari pimpinan.
=R=
1. Rajo adia tagak dibarih, panghulu tagak diundang, indak murah basisik karih, kappalang tangguang pusako lindang.Tidak mudah jadi penghulu/pimpinan, kepalang tanggung negeri kita bisa terjual, rakyat bisa tergadai.
2. Rajo alim rajo disambah, rajo zalim rajo disanggah.Pimpinan yang adil dan bijaksana akan dihormati rakyatnya, tetapi pimpinan yang tidak memikirkan nasib rakyat dan kejam tidak akan ditaati dan dihormati.
3. Ramilah pasa Bukit tinggi, rami dek anak Palembayan, batanyo kabau kapadati, lamo juo lai parantian.Pantun ibarat yg senantiasa keluar dari mulut rakyat kalau kiranya belum merasakan kenikmatan tentang pengorbanan yang telah diberikan.
4. Rumah nan baumpua, suku nan bajeroang, bakampuang bahalaman, balabuah batapian.Ketentuan kelompok keluarga didalam adat Minangkabau yg dikepalai oleh seorang penghulu/pimpinan.
5. Runciang tanduak bangkak kaniang, mangusuik alam nan salasai.Suatu sifat yang tidak kurang pula terjadi dalam suatu masyarakat yang sulit untuk dipimpin.
6. Ramilah pasa Batang Hari, sabalik bapaga kawek, randah indak dapek dilangkahi, tinggi indak dapek kito panjek.Hasil mufakat yang baik akan ditaati dengan pelaksanaan yang sungguh-sungguh oleh masyarakat.
7. Rantiang indak badatiak, murai indak bakicau.Mufakat yang dilaksanakan demi kepentingan orang banyak, tidak akan diingkari masyarakat.
8. Rantak lah sadagam, lenggang lah saayun.Karena semua pimpinan satu pendapat dan satu tujuan.
=S=
1. Sapantun sipongan dalam ngalalau, umpamo dirungo guo batu.Seorang pimpinan/penghulu yang tidak bisa mengeluarkan pendapat dan senantiasa menurut kepada pendapat orang lain.
2. Saukua mangko manjadi, sasuai mangko takanak.Kelancaran suatu pekerjaan dalam suatu masyarakat tergantung kepada kesatuan pendapat, dan kesatuan gerak dari anggota masyarakat.
3. Sadanciang bak basi, saciok bak ayam, salubang bak tabu, sarumpun bak sarai.Kesatuan dan persatuan dari pemimpin dari seluruh unsure, akan mewujudkan persatuan dan kesatuan rakyat.
4. Samun saka tagak dibateh, umbuak ubi budi marangkak, saujuik samo marateh, isi pitalo bumi amuah tabukak.Persatuan dalam masyarakat, adalah kekuatan dalam melaksanakan suatu pekerjaan walaupun sangat berat, akan bisa dilaksanakan dengan hasil yang memuaskan.
5. Sudahnyo adaik di balairuang, kasudahan gadang di panghulu. Mamak kapalo dalam koroang, mamaliharo kaum kajadi hulu.Pimpinan yang menjadi pokok pangkal segala sesuatu dalam masyarakat, maju mundur baik dan buruk.
6. Sariat palu mamalu, adaik dunia baleh mambaleh, kalau kito jadi panghulu,sifat dubalang jan dipakai.Seorang penghulu berjiwa besar dan jangan bersifat hulubalang yang mempunyai ketentuan sendiri pula.
7. Sio-sio nagari alah, jokok cilako utang tumbuah.Kurang kehati-hatian dari seorang pemimpin mengakibatkan tidak lancarnya segala usaha masyarakat.
8. Sia baka sabatang suluah, upeh racun tabang basayok, ibo dibadan katakicuah, ulemu jan dibao lalok.Bertindaklah dalam masyarakat sepanjang pengetahuan dan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku.
9. Sabondoang lalu, sasentak suruik, ujuik satu panggana bunta, buluk nan indak bapa sagi.Semangat kerja sama yang didorong oleh kesadaran bermasyarakat, harus dipupuk dalam mewujudkan pembangunan.
10. Saikek sakabek arek, sapacik saganggam mati.Satu pegangan satu arah dan satu pendapat, perlu dibina dalam masyarakat.11. Satinggi tabang bangau, suruiknyo kakubangan juo, bago bak mano lamo dirantau, tacinto pulang kakampuang halaman.Begitu kuatnya pangilan kampung halaman yang perlu kita bangun dan kita perbaiki.
12. Sisiaknyo tanaman tabu, dikesoang mangko dicabuik, lataknyo condoang kakida.Seorang penghulu tidak boleh pemarah, senjata tidak boleh dipergunakan untuk menikam, kalau tidak pada tempatnya ( kiasan ).
13. Sungguahpun kawek nan dibantuak, ikan dilauik nan diangan.Suatu cara dlm kehidupan, untuk mendapatkan sesuatu atau untuk mencapai tujuan.
14. Samo saujuik sapangana, samo sapaham sahakikat.Sama-sama merasa bertanggung jawab moral terhadap kepentingan bersama.
15. Sadang manyalam minum aia, sadang badiang nasi masak.Pemimpin yang dapat memakai waktu dan memamfaatkannya dimana dia berada untuk kepentingan tugasnya.
16. Sakali aia gadang sakali tapian baranjak.Sesuaikanlah peraturan yg akan dibuat untuk kepentingan masyarakat sesuai dengan waktu dan tempat serta kemampuan masyarakat.
17. Sarigi baliak batimba, tak ujuang pangka manganai.Sistim yang dipakai oleh orang yg ahli dalam pemerintahan, untuk terujudnya suatu rencana bersama.
=T=
1. Tapauik makanan lantak, takuruang makanan kunci.Suatu keputusan yang dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
2. Tagang bajelo-jelo, kandua badantiang-dantiang.Sifat membawa masyarakat kepada sesuatu yang dianggap baru oleh masyarakat dengan penuh kebijaksanaan.
3. Tahantak ruweh kabuku, tasasak kijang karimbo. Talantak puntiang kahulu, tangga bawa mato tabuang.Seorang yang gagal dalam memimpin masyarakat, suatu pertanda kurang lengkap ilmu yang dipunyai tentang kemasyarakatan.
4. tatungkuik samo makan tanah, tatilantang samo minum ambun.Cara dan ajaran yang harus ditanamkan kepada rakyat dalam mencapai tujuan dan kepentingan bersama secara bersama pula.
5. Tarapuang samo annyuik, tarandam samo basah.Menghilangkan rasa individu, menanamkan rasa berkoperasi.
6. Tasindoroang jajak manurun, tatukiak jajak mandaki. Adaik jo syarak kok tasusun, bumi sanang padi manjadi.Dua unsur pimpinan di Minangkabau, sangat menentukan berhasil atau tidaknya tujuan bersama.
7. Tarapuang-apuang indak hanyuik, tarandam-randam indak basah.Janji kepada masyarakat yang tidak kunjung terpenuhi.
8. Tatumbuak biduak dikelokkan, tatumbuak kato dipikiakan.Usahakanlah oleh pemimpin jangan sampai menemui persoalan dalam masyarakat.
9. Tuah sakato pandapatan, lipua lah undang elo baliak. Bapantang lipua dek hujan, bapantang lakang dek paneh.Kebenaran yang harus dimiliki oleh seseorang apalagi oleh pimpinan, yang tidak mudah untuk dirobah kalau dengan yang tidak lebih baik prinsipnya.
10. Talalok talalu mati, manyuruak talalu ilang, angan lalu paham tatumbuak.Akibat yang seperti demikian diakibatkan kurang mempergunakan musyawarah untuk memecahkan persoalan.
11. Tiok katua baundang-undang, tiok karuik budi marangkak.Seluruh pemikiran harus ditumpahkan untuk kepentingan masyarakat, demikianlah pemimpin yang diharapkan.
12. Tidak panguntiang dalam lipatan, tidak panuhuak kawan sairiang.Yang perlu dijauhi oleh setiap pemimpin karena akibatnya berbahaya kepada masyarakat yang dipimpin ( korupsi )
13. Tajam nan indak dek bakilia, tapi tajam nan indak malukoi.Kecerdasan memang diandalkan untuk membimbing masyarakat kearah kemajuan dan kebahagia hidup, dan tidak pernah menyakiti hati rakyat.
14. Tak lalu dandang di aia, digurun ditajakan juo.Musuh akan selalu berusaha untuk memecah belah diamna kapan saja, asal maksudnya tercapai.
=U=
1. Ulemu bak bintang bataburan, sumarak didalam koto, mancayo masuak nagari.Pengetahuan pemimpin meliputi, semenjak dari keluarga yang kecil, seperti rumah tangga sampai kepada yang lebih besar dan luas seperi negeri (negara).
2. Urang gadih mangarek kuku, dikarek pisau sirauik, panggarek batuang tuonyo, batuang tuo ambiak kalantai. Nagari ba-kaampek sukui, dalam suku babuah paruik, kampuang ado tuonyo, rumah dibari batungganai.Setiap tingkatan kelompok masyarakat di Minangkabau, mempunyai pimpinan yang keseluruhannya mempunyai tugas yang sama, sesuai dengan lingkungan masyarakat yang dikepalainya.
=W=
1. Walaupun inggok nan mancakam, kuku nan tajam indak baguno, bago mamegang tampuak alam, kato mufakat nan kuaso.Sebenarnya kalau didalam negara yang Demokrasi, yang berkuasa adalah keputusan bersama atau di Minangkabau disebut kata mufakat.

Bidang Keagamaan
=A=
1. adaik baulua jo bapatuik, makanan banang siku-siku, kato bana indak baturuik,engeran bathin nan baliku.Yang lari dari kebenaran, menandakan rasa keimanan kepada ALLAH sangat tipis.
2. Adaik basandi syarak, syarak basandi kitabullah, syarak mangato adaik mamakai.Adat Minangkabau bersendikan kepada ajaran syarak ( Agama Islam ).
3. Ayam bakukuak paja manyinsiang, tabuah babunyi azanpun riuah, jagolah lalok mari sumbayang, manyambah ALLAH diwaktu subuah.Selalulah menjadi ummat yang taat mengerjakan Shalat diawal waktu.
=B=
1. Buang siriah buang bidak, buang puluik buang tingkalang, kato nan bana dipatidaksandi iman nan nyato kurang.Seseorang yang pendusta yang suka merubah kebenaran, sendi keimanan yang sangat kurang.
2. Banyak gunonyo tujuan Shalat, untuak malarang keji jo mungka, iduik salamaik dunia akhiraik, badan sehat pikiran bana.Kerjakan Shalat yang lima waktu setiap hari dan kalau ada sakit ada aturannya.
3. Biasokan anak-anak jo sumbayang, aja batauhid sarato iman, santoso dunia jo akhiraik lapeh utang ibu jo bapak.Didiklah anak-anakmu dengan Shalat, ajarkan tauhid dan iman, selamat dunia dan akhirat, lepas hutang ibu dan bapak kepada ALLAH.
=D=
1. Didalam nan duo kalarasan, adaik manjadi darah dagiang, syarak nan lazim kaimanan, adaik nan kewi nan mandindiang.Adat di Minangkabau adalah merupakan pagar yang kokoh terhadap agama Islam.
2. Dituruik parentah ALLAH, dipakai kato kabulatan, kok syarak taujudullah, kok adaik lah taambun jantan.Hendaklah menjadi pemeluk Islam yang baik dan beramal.
3. Dek rajin pandai nan datang, dek maleh buruak tasuo, hari pagi mananti patang, insyaflah diri jo tubuah.Selama muda akan tua, tua akan kembali kepada asalnya, yakni mati berkalang tanah.
4. Dirikan shalat taruih manaruih, jikok sakik ado aturan, iduik baulemu baama tuluih sumbayang subuah jadi didikan.Kerjakanlah shalat yang lima waktu setiap hari, dan kalau ada sakit ada aturannya.
5. Dari ketek mulai baimaik, untuak tunaikan rukun kalimo, baraja imaik jadi didikan sanang santoso akhia kamudian.Belajar hemat dan rajin semenjak kecil, dengan menabung untuk menunaikan rukun Islam yang kelima.
=F=
1. Firman Tuhan dalan Al-qur’an, sado aturan langkok disitu, untuak pambina mamupuak iman, manjadi ummaik basatu padu.Sembahyang mendidik manusia menjadi manusia yang bermental baik dan mengandung ajaran persatuan.
=G=
1. Gantang dibodi caniago, cupak dikoto rang piliang, dunia alah kiamaik tibo, jalan luruih labuah basimpang.Setelah hari kiamat dua jalan harus ditempuh, jalan kesorga dan jalan keneraka.
2. Gantang dibodi caniago, cupak dijadikan kasukatan, adaik mamakai syarak mangato, ujuik satu balain jalan.Tujuan ajaran adat dan agama Islam sama-sama mencapai kehidupan yang baik dan bahagia dunia wal-akhirat.
=I=
1. Indak dapek sarimpang padi, batuan dibalah kaparaku, indak dapek bakandak hati, kandak ALLAH nan balaku.Rencana ditangan manusia, putusan seluruhnya terletak pada ALLAH.
2. Indak mingkudu indak bagatah, antah kok birah jo kaladi, indak panghulu nan indak gawa, antah kok ALLAH jo NABI.Manusia bersifat salah dan lupa, yang sempurna dalah ALLAH dan Rasulnya serta para ambiaa.
=J=
1. Jarajak pamaga rumah, panjago anak jan jatuah. Dikucak kalau indak guyah, tandonyo iman nan alah taguah.Kalau sudah sabar dalam cobaan, suatu pertanda keimanan yang telah kuat berurat berakar.
=K=
1. Kalimbago tantangan adaik, syarak bahadih jo dalia, dek dunia dapek akhiraik, dek syarak santoso tumbuah.Akhirat yang baik akan dapat dicapai dengan baiknya amal manusia didunia.
=L=
1. Limbago jalan batampuah, itu nan utang niniak mamak, sarugo di iman taguah, narako dilaku awak.Balasan sorga tergantung kepada amal yang sholeh dan baik, neraka tergantung kepada fiil yang jahat.
2. Limo kaum duo baleh koto, batabek basawah tangah, kok pandai bana bakato-kato hati indak patuah pado ALLAH.Bagaimanapun pintarnya berbicara, tetapi yg dinilai adalah keimanan kpd. ALLAH.
3. Layang-layang tabang malayang, sugi-sugi pamaga baniah, elok bak itu rang sumbayang, hati suci mukonyo janiah.Seseorang yang taat mengerjakan Shalat, dia akan mempunyai ketenangan dalam hidup dan mukanya berseri-seri.
=N=
1. Nan mancancang nan mamapek, nan bahutang nan mambaia, tali jo Tuhan kalau lapeh, dunia anguih akhirat caia.Hubungan manusia dengan ALLAH kalau terputus akan membawa kesengsaraan dunia akhirat.
=P=
1. Pariangan manjadi tampuak tangkai, Pagaruyuang pusek tanah data, tigo luhak rang mangatokan, adaik jo syarak kok bacarai, bakeh bagantuang nan lah sakah, tampek bapijak nan lah taban.Adat dan syarak di Minangkabau kalau bercerai, maka masyarakat akan kehilangan pedoman dan pegangan dan kehancuran total dibidang moral.
=S=
1. Syariat pandang nan nyato, hakikat lurahnyo dalam, bahimpun adaik jo agamo, sehat rohani lua jo dalam.Kalau dipakai adat dan agama Islam, selamat dunia dan akhirat.
2. Simuncak mati tarambau, kaladang mambao ladiang, lukolah pao kaduonyo. Adaik jo syarak di Minangkabau, umpamo aua jo tabiang, sanda manyanda kaduonyo.Adat dan agama Islam seumpama aur dengan tebing. Kalau aur runtuh tebingpun runtuh, kalau tebing runtuh aurpun tumbang.
3. Sajak adaik basandi syarak, duo aturan lah tajalin, dalam lauik indak barombak, tagak dipadang indak barangin.Berjalin adat dan syarak, adat dipakai agama diamalkan, membawa keselamatan hidup bermasyarakat.
4. Sumbayang Subuah duo rakaat, parintah Tuhan panuah rahasio, lakeh karajokan jan talambek, manuruik rukun sarato saraik.Melalaikan waktu subuh mendatangkan laknat, mengerjakan tepat waktunya mendatangkan banyak rahmat.
=T=
1. Tuhan ALLAH bersifat qadim, manusia bersifat kilaf, salah ka Tuhan mintak tobaik, salah ka manusia mintak maaf.Tobatlah kepada Tuhan sebelum ajal datang, dan bermaaf-maafanlah sesama manusia selama sehat.
2. Tasindoroang jajak manurun tatukiak jajak mandaki, adaik jo syarak kok tasusun bumi sanang padi manjadi.Kemakmuran dan kebahagiaan dapat dicapai dengan mengamalkan agama Islam dan memakai adat sebagai budi.
3. Tujuan hiduik mancapai takuik, lapeh dari pangaruah judi, randahkan diri tinggikan cito, mari baniaik katanah suci.Selalulah menjadi manusia yang bertaqwa, jauhi pekerjaan judi dan maksiat lainnya, cintalah untuk mengerjakan rukun Islam yang kelima.
4. Tumangguang manjamua padi, dijamua diateh bawak, Islam tangguang kapia indak jadi, apokoh namo badan awak.Mengamalkan agama dan adat tidaklah setengah-setengah atau sewaktu-waktu, kalau tidak siapa gerangan panggilannya orang.
Diambil dari berbagai sumber

Label:


Sabtu, 02 Mei 2009

 

Nama Garin Masjid

Label:


 

Daftar Anggota Linmas

Label:


 

MEMERANGI KEMISKINAN DAN KEBODOHAN



Persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini begitu kompleks dan membutuhkan perhatian yang serius. Berbagai perspektif dikemukakan oleh para ahli dan praktisi. Pakar hukum dengan logika hukumnya menawarkan konsep supremasi dan penegakan hukum, sementara itu pakar ekonomi dengan logika ekonominya pun mencoba menjawab bahwa permasalahan yang dihadapi bangsa ini hanya bisa diatasi jika dilakukan pembenahan sektor ekonomi melalui pembangunan sektor riil yang berpihak pada masyarakat ekonomi lemah. Pandangan-pandangan ini sesungguhnya tidakIah salah. Hanya saja kita perlu berkaca diri mencari titik lemah dari bangsa tercinta ini dan belajar dari kemajuan negara-negara lain.

Salah satu masalah yang krusial yang dihadapi bangsa ini adalah realitas kemiskinan dan kebodohan. Kedua realitas ini (kemiskinan dan kebodohan) nampaknya tidak bisa dipisahkan karena keduanya memiliki keterkaitan yang sangat kuat. Sejarah telah banyak memberi kita bukti bagaimana sebuah kebodohan berujung pada kemiskinan. Dalam Islam sendiri banyak sekali ayat Al-Quran, Hadis, dan syair-syair Arab yang berbicara mengenai keutamaan orang yang berilmu dan korelasi antara kebodohan dan kemiskinan.

Karena itulah penanaman nilai-nilai pendidikan dan pentingnya ilmu pengetahuan perlu dimulai sejak dini. Pengenalan tentang hak dan kewajiban seorang anak terhadap ibu dan bapaknya merupakan salah satu contoh bagaimana kita mendidik dan membimbing anak kita menghargai tugas dan kewajibannya. Islam mengatur bahwa pendidikan sesungguhnya tidak dimulai ketika anak menginjak usia sekolah. Anak sudah harus dididik dan dibina sejak mereka masih dalam kandungan sang Ibu.

Sekolah hanyalah merupakan salah satu rangkaian dari keseluruhan aktivitas pendidikan. Intinya pendidikan dalam Islam tidak mengenal batasan waktu dan ruang. Pendidikan harus terus berjalan walau di luar jam sekolah. Ini semua bergantung kepada bagaimana kita mengemas dan memaknai arti pendidikan itu sendiri.

Memerangi kemiskinan dan kebodohan sungguhlah tidak mudah dilakukan, karena hal ini juga terkait dengan berbagai sektor dan membutuhkan keterlibatan dan kepedulian seluruh komponen bangsa. Karena itulah Islam menawarkan tiga solusi utama :

Ilmu

Pengertian ilmu di sini sangatlah luas, ia tidak hanya mencakup pelajaran yang diajarkan di sekolah dan perguruan tinggi, tetapi ia juga meliputi pengetahuan tentang bagaimana menjalani kehidupan dan bergaul sesama manusia. Ilmu juga memiliki arti kreativitas dan inovasi. Ringkasnya orang yang berilmu tidak hanya bisa diukur dari gelar, jabatan, dan pangkat yang ia miliki, tetapi bagaimana ia menjalani kehidupan, bergaul dengan sesama, dan berkreasi dalam hidupnya

Amal

Memiliki ilmu tidaklah cukup jika itu hanya ber-implikasi secara personal. Ilmu hanya akan bertambah dan berguna, jika ia diamalkan dan memiliki implikasi ganda bagi diri sendiri dan bagi masyarakat luas. Mengamalkan ilmu pun tidak bisa disempitkan pada hanya sebatas mengajarkan ilmu atau pengetahuan yang kita miliki, tetapi juga memberi dan berbagi kepada yang membutuhkan.

Akhlak

Kedua faktor di atas tidak akan memiliki arti apa-apa, jika tidak dibarengi dengan akhlak (budi pekerti) yang baik. Karena sesungguhnya dengan teladan inilah rasulullah Saw mampu menyiarkan dan membangun kejayaan Islam. Dalam buku Tarbiyah Wa Ta'lim disebutkan bahwa sesungguhnya puncak dari usaha memberantas kebodohan adalah pembenahan akhlak dan moralilas masyarakat, karena itulah hikmah dari diturunkannya Nabi kita Muhammad Saw. "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan budi pekerti"

Wallahu 'a/am bishawab

Label:


 

Zakat Masuk 2007




Daftar Muzakki Jorong Tabek Buruak



Daftar Muzakki Jorong Tarok

Label:


 

Foto Peresmian Nagari Adat





Label:


 

Manajemen Pengelolaan Masjid

MANAJEMEN PENGELOLAAN MASJID

Mengelola masjid pada zaman sekarang ini memerlukan ilmu dan ketrampilan manajemen. Pengurus masjid (takmir) harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.
Di bawah sistem pengelolaan masjid yang tradisioal, umat Islam akan sangat sulit berkembang. Bukannya tambah maju, meerka malahan akan tercecer dan makin jauh tertinggal oleh perputaran zaman. Masjid niscaya akan berada pada posisi yang stagnan, yang pada akhirnya bisa ditinggal oleh jamaahnya.
Manajemen terdapat dalam setiap kegiatan manusia, baik di rumah, di kantor, di pabrik, di sekolah, tidak terkecuali di masjid. Kaitannya dengan pembinaan masjid yang dapat difungsikan secara maksimal, setidaknya ada 3 bidang pembinaan yang harus dilaksanakan :

1. Pembinaan bidang Idarah (manajemen)
Dengan luasnya fungsi masjid, maka pengelolaan masjid harus dilakukan dengan manajemen modern dan professional, jika masjid hanya dikelola secara tradisional maka masjid tidak akan mengalami kemajuan dan pada gilirannya akan tertinggal. Untuk itu perlu adanya manajemen masjid atau Idarah dengan meningkatkan kualitas dalam pengorganisasian kepengurusan masjid dan pengadministrasian yang rapi, transparan, mendorong partisipasi jamaah sehingga tidak terjadi penyalahgunaan wewenang di dalam kepengurusan masjid.

2. Pembinaan bidang Imarah (memakmurkan masjid)
Memakmurkan masjid menjadi kewajiban setiap muslim yang mengharapkan untuk memperoleh bimbingan dan petunjuk Allah SWT. Sesuai dengan firman Allah surat At Taubah ayat 18 : “Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut kepada siapapun selain kepada Allah maka merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk”.

3. Pembinaan bidang Riayah (pemeliharaan masjid)
Dengan adanya pembinaan bidang riayah, masjid akan tampak bersih, indah dan mulia sehingga dapat memberikan daya tarik rasa nyaman dan menyenangkan bagi siapa saja yang memandang, memasuki dan beribadah didalamnya. Sebagaimana yang diisyaratkan Allah dalam Al-Qur’an surat Al Imran ayat 97 : “……barang siapa memasuki baitullah menjadi amanlah dia…”.

1.1. Idarah Masjid
Idarah masjid disebut juga manajemen masjid, pada garis besarnya dibagi menjadi 2 bidang :
a. Idarah binail maadiy (physical management); dan
b. Idarah binail ruhiy (functional management

Idarah binail maadiy adalah manajemen secara fisik yang meliputi : kepengurusan, pengaturan pembangunan masjid, penjagaan kehormatan, kebersihan, ketertiban dan keindahan masjid, pemeliharaan tata tertib dan keamanan masjid, penataan keuangan masjid, dan sebagainya.

Idarah binail ruhiy adalah pengaturan tentang pelaksanaan fungsi masjid sebagai wadah pembinaan umat, sebagai pusat pembangunan umat dan kebudayaan Islam seperti dicontohkan oleh Rasulullah saw. Idarah binail ruhiy meliputi ini meliputi pengentasan bid`ah dan pendidikan aqidah Islamiyah, pembinaan akhlakul karimah, penerangan ajaran Islam secara teratur menyangkut :
a. Pembinaan ukhuwah islamiyah dan persatuan umat ;
b. Melahirkan fikrul islamiyah dan kebudayaan Islam ; dan
c. Mempertinggi mutu ke-Islaman dalam diri pribadi dan masyarakat.

Tujuan Idarah Binail Ruhiy adalah :
1. Pembinaan pribadi muslim menjadi umat yang benar-benar mukmin.
2. Pembinaan manusia mukmin yang cinta ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Pembinaan muslimah masjid menjadi mar’atun shalihatun.
4. Pembinaan remaja atau pemuda masjid menjadi mukmin yang selalu mendekatkan diri kepada Allah SwT
5. Membina umat yang giat bekerja, tekun, rajin dan disiplin yang memiliki sifat sabar, syukur, jihad dan takwa.
6. Membangun masyarakat yang memiliki sifat kasih sayang, masyarakat marhamah, masyarakat bertaqwa dan masyarakat yang memupuk rasa persamaan.
7. Membangun masyarakat yang tahu dan melaksanakan kewajiban sebagaimana mestinya, masyarakat yang bersedia mengorbankan tenaga dan pikiran untuk membangun kehidupan yang diridhai Allah SwT.

Untuk keberhasilan maksimal dari idarah binail maadiy dan idarah binai ruhiy tersebut, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

MANAGEMENT KEPENGURUSAN
Guna menata lembaga ke-masjid-an harus diselenggarakan Musyawarah Jama’ah yang dihadiri umat Islam anggota jama’ah Masjid. Musyawarah tersebut dilaksanakan terutama untuk merencanakan Program Kerja dan memilih Pengurusan Ta’mir Masjid. Seluruh jama’ah bertanggungjawab atas suksesnya acara ini. Program Kerja disusun berdasarkan keinginan dan kebutuhan jama’ah yang disesuaikan dengan kondisi aktual dan perkiraan masa akan datang. Bagan dan Struktur Organisasi disesuaikan dengan pembidangan kerja dan Program Kerja yang telah disusun. Hal ini dimaksudkan agar nantinya organisasi Ta’mir Masjid dapat berjalan secara efektif dan efisisen dalam mencapai tujuan.
Dalam management kepengurusan, beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :
a. Memilih dan menyusun Pengurus.
b. Penjabaran Program Kerja.
c. Rapat dan notulen.
d. Kepanitiaan.
e. Rencana Kerja dan Anggaran Pengelolaan (RKAP) tahunan.
f. Laporan Pertanggungjawaban Pengurus.
g. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
h. Pedoman-pedoman organisasi dan implementasinya.
i. Yayasan Masjid.
MANAGEMENT KESEKRETARIATAN
Sekretariat adalah ruangan atau gedung dimana aktivitas Pengurus direncanakan dan dikendalikan. Tempat ini merupakan kantor yang representatif bagi Pengurus. Sekretaris bertanggungjawab dalam menjaga kebersihan, keindahan dan kerapian sekretariat serta memberikan laporan aktivitas kesekretariatan. Disamping itu Pengurus, khususnya Sekretaris, juga berfungsi sebagai humas atau public relation bagi Masjid. Terkait dengan kesekretariatan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :
a. Surat menyurat dan agendanya.
b. Administrasi jama’ah.
c. Fasilitas pendukung, seperti: komputer desktop, notebook, LCD projector, screen, printer, scanner, wireless sound system, megaphone, dan lain sebagainya.
d. Fasilitas furniture, seperti: meja dan kursi tamu, almari arsip, meja kerja dan lain sebaginya.
e. Lembar informasi, leaflet dan booklet.
f. Papan pengumuman.
g. Papan kepengurusan.
h. Papan aktivitas.
i. Papan keuangan.
j. Karyawan Masjid.

MANAGEMENT KEUANGAN
Administrasi keuangan adalah sistim administrasi yang mengatur keuangan organisasi. Uang yang masuk dan keluar harus tercatat dengan rapi dan dilaporkan secara periodik. Demikian pula prosedur pemasukan dan pengeluaran dana harus ditata dan dilaksanakan dengan baik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :
a. Penganggaran.
b. Pembayaran jasa.
c. Laporan keuangan.
d. Dana dan Bank.

MANAGEMENT DANA DAN USAHA
Untuk menunjang aktivitas Ta’mir Masjid, Bidang Dana dan Usaha berusaha mencari dana secara terencana, sistimatis dan terus menerus (continue) dari beberapa sumber yang memungkinkan, di antaranya adalah :
a. Dana pemerintah.
b. Donatur tetap.
c. Donatur bebas.
d. Kotak amal dan kaleng jum’at. (e) Jasa dan (f) Ekonomi.

MANAGEMENT PEMBINAAN JAMA’AH
Salah satu kelemahan umat Islam adalah kurang terorganisir jama’ah Masjid-nya. Keadaan ini menyebabkan jama’ah kurang dapat memperoleh layanan yang semestinya dan sebaliknya dukungan merekapun menjadi kurang optimal. Kondisi ini sangat mendesak (urgent) untuk diperbaiki. Setelah Administrasi Jama’ah tertata dengan baik, maka dilanjutkan dengan upaya-upaya pembinaan di antaranya adalah :
a. Shalat berjama’ah.
b. Pengajian rutin dan pengajian akbar.
c. Majelis Ta’lim Ibu-Ibu.
d. Pengajian remaja.
e. Tadarus dan bimbingan membaca Al Qur`an.
f. Lembar Informasi.
g. Ceramah, dialog dan seminar.
h. Kunjungan (ziarah).
MANAGEMENT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Pelayanan pendidikan dan pelatihan bagi jama’ah dapat dilakukan melalui sarana formal dan non formal. Pendidikan formal TK, SD, SLTP dan SLTA dapat dikelola oleh yayasan Masjid. Mengingat sekarang sudah banyak lembaga Islam yang menangani, maka keberadaan lembaga formal tersebut tidaklah sangat mendesak. Kecuali bilamana di tempat tersebut tidak ada, barangkali keberadaannya perlu untuk direalisasikan. Sebaiknya Pengurus Ta’mir Masjid berkonsentrasi dahulu dalam pengadaan lembaga-lembaga atau kegiatan pendidikan dan pelatihan non formal, antara lain :
a. Perpustakaan Masjid.
b. Taman Pendidikan Al Quraan (TPA).
c. Up Grading Kepengurusan.
d. Pelatihan Kepemimpinan.
e. Pelatihan Jurnalistik.
f. Pelatihan Mengurus Jenazah.
g. Kursus Kader Da’wah.
h. Kursus bahasa.
i. Kursus pelajaran sekolah.

1.2. Imarah Masjid
Manakala idarah binail madiy dan idarah binail ruhiy berjalan secara maksimal, maka insya Allah masjid akan makmur dengan sendirinya. Makmur dalam artian, bahwa ia dapat berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu meliputi fungsi sebagai sarana atau tempat beribadah, sarana atau tempat pembinaan dan pencerahan ummat baik bidang pemahaman keberagamaan, pengetahuan umum, dan ekonomi ummat.
Disamping hal yang di kemukakan pada poin di atas, perlu juga diadakan hal-hal berikut :

MANAGEMENT KESEJAHTERAAN UMAT
Apabila di suatu daerah belum ada Badan Amil Zakat (BAZ) atau Lembaga Amil Zakat (LAZ), Ta’mir Masjid dapat menerima dan menyalurkan zakat, infaq dan shadaqah dari para muzakki atau dermawan kepada para mustahiq atau dlu’afa. Dalam hal ini, Pengurus bertindak selaku ‘amil zakat. Kegiatan pengumpulan dan penyaluran zakat, infaq dan shadaqah biasanya semarak di bulan Ramadlan, namun tidak menutup kemungkinan di bulan-bulan lain, khususnya untuk infaq dan shadaqah.
Kegiatan tersebut harus dilaksanakan secara transparan dan dilaporkan kepada para muzakki atau dermawan penyumbangnya serta diumumkan kepada jama’ah. Hal ini untuk menghindari fitnah atau rumor yang berkembang di masyarakat adanya penyelewengan dana zakat, infaq dan shadaqah oleh Pengurus.
Beberapa kegiatan lain yang dapat diselenggarakan untuk meningkatkan kesejahteraan umat adalah :
a. Sumbangan ekonomi.
b. Bimbingan dan penyuluhan.
c. Ukhuwah islamiyah.
d. Bakti sosial.
e. Rekreasi.

MANAGEMENT PEMBINAAN REMAJA MASJID
Remaja Masjid organisasi otonom underbouw Ta’mir Masjid beranggotakan para remaja muslim, biasanya berumur sekitar 15 - 25 tahun. Kegiatannya berorientasi keislaman, keremajaan, kemasjidan, keterampilan dan keorganisasian. Memiliki kepengurusan sendiri yang lengkap menyerupai Ta’mir Masjid dan berlangsung dengan periodisasi tertentu. Organisasi ini harus dilengkapi konstitusi organisasi, seperti misalnya Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Pedoman Kepengurusan, Pedoman Kesekretariatan, Pedoman Pengelolaan Keuangan dan lain sebagainya. Konstitusi organisasi diperlukan sebagai aturan main berorganisasi dan untuk memberi arahan kegiatan.
Pengurus Ta’mir Masjid Bidang Pembinaan Remaja Masjid berkewajiban untuk membina dan mengarahkan mereka dalam berkegiatan. Namun pembinaan yang dilakukan tidak menghambat mereka untuk mengekspresikan kemauan dan kemampuan mereka dalam berorganisasi secara wajar dan bebas bertanggungjawab. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam upaya-upaya pembinaan Remaja Masjid antara lain :
a. Kepengurusan.
b. Musyawarah Anggota.
c. Kegiatan.
d. Bimbingan.
e. Kepanitiaan.

1.3. Ri`ayah Masjid
MANAGEMENT PERAWATAN DAN PERLENGKAPAN
Bangunan, sarana pendukung dan perlengkapan Masjid harus dirawat agar dapat digunakan sebaik-baiknya serta tahan lama. Seiring dengan bertambahnya usia bangunan maka kerusakan akan timbul bahkan bagian tertentu dapat mengalami disfungsi atau kerusakan, seperti misalnya pintu, jendela, atap, dinding atau yang lainnya. Disamping itu kebutuhan jama’ah akan Masjid yang lebih luas agar dapat menampung jama’ah shalat yang lebih banyak juga semakin dirasakan. Tidak ketinggalan pula sarana-sarana pendukungnya seperti Perpustakaan, Sarana pendidikan formal, TPA, sarana ekonomi ataupun poliklinik keberadaannya semakin terasa diperlukan. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :
a. Renovasi dan pengembangan bangunan Masjid.
b. Kebersihan dan kesehatan.
c. Pengaturan ruangan dan perlengkapan.
d. Inventarisasi.


-----------------------------------------sekian-----------------------------------------

Label:


This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Berlangganan Postingan [Atom]