Selasa, 05 Mei 2009
WAHAI MUSLIM, BERZAKATLAH
Hikmah disyariatkannya zakat:
1. Terjalinnya hubungan kasih sayang antara si kaya dan si miskin.
2. Membersihkan dan mensucikan jiwa, menjauhkan, diri dari sifat kikir/bakhil. (QS: At-Taubah: 103)
4. Melimpahkan barakah, berkembangnya harta serta mendapatkan balasan/ ganti yang lebih baik dari sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Hukum Zakat
Wajib hukumnya mengeluarkan zakat, berdasarkan:
· Dalil Al-Qur’an, firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya: ”Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat” (QS:Al-Baqarah: 43)
· Dalil Ijma’, Kaum Muslimin telah bersepakat tentang wajibnya zakat. Para sahabat Nabi pun telah bersepakat bolehnya memerangi orang-orang yang tidak mau mengeluarkan zakat.
Dalil tentang hal ini diantaranya adalah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Bukhari dalam Bab “Wajibnya Zakat”, Bab “Memungut ‘Inaq (anak kambing betina umur satu tahun ke bawah) dalam shadaqah”, dan Bab “Memerangi orang yang enggan menunaikan zakat.” Barangsiapa yang menolak dengan sadar tentang kewajiban menunaikan zakat, maka ia KAFIR. Dan barangsiapa yang yakin tentang wajibnya zakat tetapi ia enggan menunaikannya maka ia FASIQ (maksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala).
Ancaman bagi orang yang tidak menunaikan zakat.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
Syarat-syarat wajib zakat :
1. Beragama Islam (bukan orang kafir)
2. Telah mencukupi nishabnya.
3. Telah lewat masa satu tahun (haul), kecuali hasil bumi, zakatnya dikeluarkan seketika selesai panen.
Golongan penerima zakat
Berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 60, golongan yang berhak menerima zakat adalah 8 golongan:
1. Orang-orang fakir,
2. Orang-orang miskin,
3. Pengurus-pengurus (amil) zakat,
4. Para mu’allaf (orang yang baru masuk Islam atau orang-orang yang diharapkan keislamannya),
5. Budak, untuk memerdekakan dirinya,
6. Gharimin (orang-orang yang berhutang),
7. Mujahidin (orang-orang yang berjihad di jalan Allah),
8. Ibnussabil (orang-orang yang sedang kehabisan bekal dalam perjalanan)
Kedudukan petugas zakatKedudukan petugas zakat diakui oleh syariat Islam. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam biasa mengutus sebagian sahabat untuk menarik zakat dari orang-orang kaya dan menyalurkannya kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Sebagai contoh, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah mengutus Umar Ibnul Khattab untuk menarik zakat dari Khalid Ibnul Walid, Ibnul Jamil dan selainnya.Termasuk kewajiban kaum muslimin adalah menyambut dan memuliakan mereka karena mereka sedang dalam menjalankan tugas agama mengingatkan dan membantu orang-orang kaya melaksanakan kewajibannya menunaikan zakat.(dari berbagai sumber)
Label: BAZNA
Berlangganan Postingan [Atom]
Posting Komentar